×
Abstrak:
Sekolah Lanjutan Sekolah Alam Bengawan Solo (SL SABS) merupakan
salah satu sekolah nonformal atau disebut juga dengan sekolah alternatif di Klaten.
Dengan konsep pendidikan yang berbeda dengan sekolah pada umumnya, peneliti
tertarik untuk meneliti strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan SL SABS
karena untuk memperkenalkan sekolah alternatif ini diperlukan strategi yang tepat
untuk mengantisipasi persaingan di masa depan yang semakin ketat antar lembaga
pendidikan.
Analisis dilakukan menggunakan teori Strategi Komunikasi dari Hafied
Cangara yang menyatakan bahwa penetapan strategi dalam perencanaan
komunikasi diawali dengan tahap-tahap, antara lain: memilih dan menetapkan
komunikator, menetapkan target sasaran dan analisis kebutuhan khalayak,
menyusun pesan, serta memilih media atau saluran komunikasi. Peneliti
menggunakan teori ini karena teori ini yang paling sesuai dengan data yang
diperoleh di lapangan bahwa proses yang dilakukan dalam strategi komunikasi di
lokasi penelitian sangat sederhana.
Analisis juga dilakukan menggunakan teori bauran komunikasi pemasaran
dengan model Komunikasi Pemasaran Terintegrasi (IMC) yang menyatakan
bahwa elemen bauran komunikasi dalam strategi komunikasi pemasaran meliputi
periklanan, promosi penjualan, acara dan pengalaman, hubungan masyarakat dan
publisitas, penjualan personal, dan pemasaran langsung.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yakni
penelitian yang memberikan gambaran suatu peristiwa. Pengumpulan data
menggunakan teknik wawancara mendalam (depth interview) serta studi pustaka
yang digunakan sebagai rujukan untuk melengkapi teori penelitian. Informan
dalam wawancara dipilih dengan teknik purposive sampling, berdasarkan kriteria
yaitu mempunyai kompetensi menjawab pertanyaan seputar strategi komunikasi
SL SABS dan terlibat dalam proses perencaan dan/atau pelaksanaan strategi
komunikasi. Berdasarkan kriteria diperoleh informan antara lain: Kepala Sekolah
dan Ketua Yayasan. Peneliti juga melakukan wawancara terhadap pihak eksternal
yaitu Ketua Komite dan orangtua murid SL SABS yang terlibat dalam komunikasi
pemasaran.
Hasil penelitian menunjukkan SL SABS menerapkan strategi komunikasi
pemasaran dalam lembaga pendidikannya dengan melaksanakan tahap-tahap
strategi komunikasi meskipun pada beberapa tahap tidak berjalan dengan ideal
karena keterbatasan sumber daya manusia. SL SABS juga mengaplikasikan
bauran komunikasi pemasaran antara lain periklanan, acara dan pengalaman,
hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung, dan penjualan personal
yang paling efektif dilakukan dengan mengandalkan komite dan orangtua.
Kata kunci: strategi komunikasi, komunikasi pemasaran, sekolah nonformal.