Tanah lempung memiliki karakteristik yang membutuhkan perhatian khusus karena dapat menyebabkan masalah ketidakstabilan dan penurunan jangka panjang yang tidak bisa ditolerir. Tanah lempung memiliki kecenderungan berkadar air tinggi, plastisitas tinggi, waktu penurunan lama, permeabilitas rendah dan daya dukung yang rendah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh elektroosmosis pada kompresibilitas tanah lempung. 
Penelitian ini menggunakan tanah lempung yang berasal dari daerah Tanon, Sragen, Jawa Tengah. Pengujian elektroosmosis ini dilakukan dengan percobaan model fisik menggunakan variasi jarak antar elektroda yaitu 30 cm dan 45 cm, serta variasi beda potensial yaitu 0; 4,5; 9; 12 volt. Model fisik elektroosmosis berbentuk kotak berukuran 50 x 30 x 15 cm.
Hasil pengujian menunjukkan pemberian elektroosmosis dapat menurunkan kompresibilitas tanah lempung. Hal ini terlihat pada nilai indek kompresibilitas (Cc) tanah yang mengalami penurunan paling besar mencapai 60% dibandingkan dengan tanah yang tidak dielektroosmosis. Semakin besar nilai kadar air tanah maka kompresibilitas tanah akan semakin besar. Regangan tanah berkurang sebesar 35% dibandingkan dengan tanah yang tidak dielektroosmosis. Nilai modulus elastisitas (Eoedo) tanah meningkat sebesar 137%. Volume air yang keluar paling banyak yaitu 94 ml pada tegangan 12 volt dan jarak 30 cm. Proses elektroosmosis dipengaruhi oleh jarak dan beda potensial yang diberikan. Namun, faktor yang paling berpengaruh adalah jarak antar elektroda. Penelitian ini membuktikan bahwa proses elektroosmosis dapat menurunkan kompresibilitas dari tanah lempung.

Kata Kunci : tanah lempung, elektroosmosis, kompresibilitas tanah