ABSTRAK

Latar  belakang: Indonesia  merupakan  negara  dengan  produksi  dan  konsumsi rokok  yang  tinggi.  Prevalensi  merokok  pada  remaja  usia  13-15  tahun  dibeberapa negara  antara  lain  Argentina  sebanyak  3,7%,  Mesir  3,7%,  Amerika  3,4  %  dan Indonesia  2,8%.  Dampak dari  paparan  rokok  baik  sebagai  perokok  aktif  maupun pasif  seperti  terjadinya  berbagai  penyakit  antara  lain  impotensi,  berbagai  jenis kanker, penyakit saluran pernafasan, jantung koroner dan lain -lainnya. Penelitian ini  bertujuan  untuk  menganalisis pengaruh  kontekstual  sekolah  terhadap  perilaku merokok pada siswa di Kabupaten Bantul.Subjek  dan  metode: Pada  penelitian  ini  menggunakan  desain  penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bantul pada bulan April -Mei 2019. Pengambilan  sampel  menggunakan stratified  random  samplingdengan  jumlah 200   remaja   laki-laki.   Variabel   independen   meliputi   pengetahuan,   pengaruh keluarga,  teman  sebaya,  harga  rokok,  uang  saku,  dan  sikap.  Variabel  dependen adalah  perilaku  merokok.  Pengumpulan  data  menggunakan  kuesioner.  Analisis data menggunakan regresi logistik ganda multilevel dengan Stata 13.Hasil:  Perilaku  merokok  memiliki  hubungan  yang  positif  dengan  pengetahuan kurang (b= -3.30; CI= -0.35 sampai -0.09; p=0.001), pengaruh keluarga kuat (b= -3.11;  CI= -1.15  sampai -0.26;  p=0.002),  pengaruh  teman  sebaya  kuat  (b= -3.92; CI= -1.10 sampai -0.36; p=0.000), harga rokok Rp.  300.000  (b= -3.79  CI= -5.75  sampai -0.01;  p=0.000),  dan  sikap  negatif  (b= -3.37;  CI= -0.15  sampai -0.05;  p=0.001). Terdapat  pengaruh  kontekstual  sekolah  dengan  perilaku  merokok  (ICC=  14.00 %). Kesimpulan:Terdapat   pengaruh   mendekati   signifikan   antara   pengetahuan, pengaruh  keluarga,  teman  sebaya,  harga  rokok,  uang  saku,  dan  sikap  terhadap perilaku merokok. Pada level dua terdapat pengaruh kontekstual sekolah terhadap perilaku merokok pada remaja laki-laki. Kata Kunci:perilaku merokok, remaja, teman sebaya, analisis multilevel