×
Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) nilai humanitarianisme dalam pemikiran Abdurrahman Wahid (2) pemahaman guru sejarah mengenai SMA Al Muayyad dan pembelajaran sejarah, (3) integrase nilai humanitarianisme Abdurrahman Wahid sebagai hidden curriculum dalam pembelajaran sejarah di SMA Al Muayyad Surakarta.
Bentuk penelitian ini deskriptif kualitatif, yaitu suatu cara dalam meneliti suatu peristiwa dengan menghasilkan data-data deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah tempat, peristiwa, informan, dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Penelitian ini bertujuan untuk mencari validitas data dengan menggunakan dua teknik trianggulasi yaitu trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif, yaitu teknik analisis yang bergerak di antara tiga komponen yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) nilai humanitarianisme Abdurrahman Wahid dibangun atas tiga aspek yang saling berkaitan, yaitu: kesadaran diri yang meliputi nilai empati, solidaritas, dan toleransi; transformasi pengetahuan yang meliputi sikap kritis dan rasional; dan prinsip egalitarian yang meliputi nilai demokratis, persamaan, adil, dan pluralisme, (2) guru memahami dengan baik visi, misi, tujuan, serta nilai-nilai yang dikembangkan di SMA Al Muayyad yang mana di dalamnya memuat nilai humanitariansime secara universal, serta guru memahami inti pembelajaran sejarah adalah pengajaran dan peneladanan nilai yang mana hal tersebut sesuai dengan standar isi kurikulum pengajaran sejarah serta mendukung visi, misi, serta tujuan yang telah dipetakan oleh SMA Al Muayyad, (3) integrasi nilai humanitarianisme Abdurrahman Wahid sebagai hidden curriculum dilakukan melalui pengembangan kurikulum dengan aspek QSEC, proses pembelajaran, dan habituasi sekolah; dalam pembelajaran sejarah dilakukan melalui penggabungan materi nilai Ke-NU-an dalam pembelajaran sejarah wajib di kelas X, proses pembelajaran sejarah yang menunjukkan nilai kritis, dan demokratis.
Kata Kunci : nilai humanitarianisme, Abdurrahman Wahid, hidden curriculum, pembelajaran sejarah