Penulis Utama : Aziz Azindani
NIM / NIP : K1311017
×

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran cooperative tipe TPS dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman konsep matematik pada siswa, mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative tipe TPS yang dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman konsep matematik pada siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Surakarta dan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan pemahaman konsep matematik pada siswa setelah mengikuti pembelajaran cooperative tipe TPS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 17 Surakarta tahun pelajaran 2016/2017 sebanyak 26 siswa. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data keterlaksanaan pembelajaran, data keaktifan siswa dan data hasil tes pemahaman konsep matematik siswa. Data keterlaksanaan pembelajaran dan keaktifan siswa diperoleh dari hasil observasi selama proses pembelajaran, sedangkan data pemahaman konsep matematik siswa diperoleh dari tes setiap akhir siklus. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah minimal 50?ri jumlah total siswa mencapai kategori keaktifan belajar tinggi dalam pembelajaran matematika dan minimal 50?ri jumlah total siswa mendapatkan skor 2 (skor maksimal) untuk setiap indikator pemahaman konsep matematika. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran cooperative tipe TPS yang dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman konsep matematika siswa adalah: 1) kegiatan pendahuluan, yaitu: a) guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa dan mengecek kehadiran siswa, b) guru meminta siswa mempersiapkan peralatan belajar dan buku matematika diatas meja masing-masing, c) guru membuka pelajaran dengan motivasi (sesuai bab pelajaran yang diajarkan), d) guru menghubungkan motivasi yang diberikan dengan materi yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, e) guru melakukan apersepsi dengan memusatkan perhatian siswa melalui tanya jawab seputar materi prasayarat atau materi pada pertemuan sebelumnya. 2) kegiatan inti : a) guru menjelaskan secara garis besar materi yang akan disampaikan pada pertemuan tersebut, b) guru membagikan kepada masing-masing siswa LKS yang berisi lembar kegiatan, masalah matematika dan petunjuk pengerjaannya, c) guru meminta siswa menyelsaikan persoalan yang ada pada LKS secara mandiri untuk beberapa saat, d) guru meminta siswa berpasangan dengan teman sebangkunya untuk membahas permasalahan yang sedang diselesaikan, e) guru meminta siswa untuk menuliskan hasil diskusinya di kertas yang sudah disediakan, f) kelompok yang telah menyelesaikan permasalahan dalam LKS dipersilakan mempresentasikanya di depan kelas dengan media white board dan dimoderatori oleh guru. 3) penutup: a) bersama-sama dengan guru, siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dipelajari, b) guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan kesulitan yang dialami dalam mengikuti pembelajaran tersebut, baik ketika proses belajar maupun mengerjakan soal, c) guru memberikan PR untuk dkumpulkan pada pertemuan yang akan dating, d) guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya, e) guru menyampaikan informasi akan memberikan reward bagi siswa yang mampu mengerjakan hasil tes secara sempurna. Berdasarkan penerapan pembelajaran tersebut persentase siswa yang telah mendapatkan skor 2 (skor maksimal) pada indikator menyatakan ulang sebuah konsep meningkat sebesar 18,43 % menjadi 88,00 %, pada indikator mengklasifikasikan obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya meningkat 95,65% menjadi 100%, pada indikator memberi contoh dan bukan contoh dari sebuah konsep meningkat 3,13% menjadi 64%, pada indikator mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep meningkat 12% menjadi 12%, pada indikator menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu meningkat 56% menjadi 56% dan pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah meningkat 64% menjadi 64%. Kemudian untuk keaktifan belajar pada kategori keaktifan tinggi meningkat sebesar 33,6% menjadi 42,3%.  
 
Kata Kunci : Think – Pair – Share, Pemahaman konsep matematika, keaktifan belajar.

×
Penulis Utama : Aziz Azindani
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : K1311017
Tahun : 2017
Judul : Penerapan model pembelajaran cooperative tipe think-pair-share (TPS) untuk meningkatkan keaktifan dan pemahaman konsep matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Surakarta tahun pelajaran 2016/2017
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. KIP - 2017
Program Studi : S-1 Pendidikan Matematika
Kolasi :
Sumber : UNS-Fak. KIP. Jur. Pendidikan Matematika-K1311017-2017
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Getut Pramesti, S.Si., M.Si.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.