×
Abstrak:
Kehadiran wanita pada suatu kepemimpinan perusahaan sudah banyak
ditemui di berbagai perusahaan di Indonesia. Berdasarkan survey yang dilakukan
oleh penelitian terdahulu 46% wanita berada di puncak senior kepemimpinan.
Oleh karena itu, keberadaan wanita pada jajaran kepemimpinan sudah mulai di
perhitungkan. Sedangkan, fenomena underpricing diIndonesia maupun du
begara-negara lain sudah menjadi hal yang umum. Berdasarkan penelitian
sebelumnya, hubungan antara direktur wanita dengan underpricing IPO
menunjukkan hasil yang tidak konsisten.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keberadaan
direktur wanita pada jajaran direksi perusahaan terhadap underpricing IPO
perusahaan dan menganalisis perbedaan latar belakang pendidikan yang dimiliki
direktur perusahaan. Dalam menganalis penelitian ini digunakan analisis data
regresi linier sederhana dengan menggunakan metode pengambilan sampel
purposive sampling sebanyak 57 perusahaan sampel yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2013 sampai 2018.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi direktur wanita tidak
memiliki pengaruh terhadap fenomena underpricing di Indonesia. Namun, dalam
penelitian ini ditemukan adanya pengaruh negatif latar belakang pendidikan SMA
dan D3 yang dimiliki direktur wanita. Artinya, ketika perusahaan memiliki direktur
wanita yang berlatar belakang SMA dan D3 akan memperkuat hubungan negatif
underpricing perusahaan. Implikasi hasil penelitian ini untuk investor untuk
mempertimbangkan keberadaan wanita pada jajaran direksi perusahaan dan
latar belakang pendidikan direksi perusahaan. Bagi manajamen, penelitian ini
dapat dijadikan pertimbangan dalam menyertakan wanita pada jajaran direksi
untuk membantu perusahaan dalam bekerja lebih efektif. Sedangkan bagi
akademisi dapat menjadi wawasan dan literatur baru mengenai keberadaan
direktur wanita pada jajaran direksi dan IPO underpricing.
Kata Kunci: direktur wanita, IPO underpricing, pendidikan.