Pemberian nama tempat tidak bersifat arbitrer, tetapi memiliki latarbelakang cerita yang berbeda. Penelitian mengenai nama tempat dapatmemperluas pengetahuan sosial dan budaya, serta mampu memperkayapengetahuan kebahasaan tentang bentuk dan makna.Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu: (i) bagaimana asalusulnama desa di Kecamatan Bangsri?; (ii) bagaimana proses pembentukan namadesa di Kecamatan Bangsri secara morfologis?; dan (iii) bagaimana kategorisasinama desa di Kecamatan Bangsri?Tujuan dari penelitian ini mencakup tiga hal, yakni: (i) mendeskripsikanasal-usul nama desa di Kecamatan Bangsri; (ii) mendeskripsikan proses morfologinama desa di Kecamatan Bangsri; (iii) mendeskripsikan kategorisasi aspekpenamaan berdasarkan asal-usul dan makna toponimi nama desa di KecamatanBangsri.Penelitian ini berjenis kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian iniberupa dua belas nama desa yang ada di Kecamatan Bangsri beserta asal-usul desaberdasarkan hasil wawancara dan dokumen yang ditemukan. Pemerolehan datadalam penelitian ini menggunakan metode simak dan metode cakap. Analisis datamenggunakan metode padan referensial.Setelah dilakukan analisis ditemukan simpulan sebagai berikut: (i) asalusulnama desa di Kecamatan Bangsri didominasi cerita masyarakat; (ii)ditemukan bentuk satuan kebahasaan berupa kata monomorfemis danpolimorfemis. Kata Polimorfemis yang ditemukan berupa afiksasi danpemajemukan; (iii) berdasarkan kategorisasi aspek penamaan, toponimi desa-desadi Kecamatan Bangsri terdiri atas aspek perwujudan, aspek kemasyarakatan,aspek kebudayaan, dan aspek tambahan berupa aspek indra.Kata kunci: toponimi, asal-usul desa, proses morfologi, aspek penamaan