ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada siswa yang memiliki self efficacy tinggi. (2) Mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir kritis dengan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada siswa yang memiliki self-efficacy sedang. (3) Mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir kritis dengan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada siswa yang memiliki self-efficacy rendah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah 6 siswa kelas V SDN Munggung 1 Surakarta dengan masing – masing 2 siswa setiap tingkatan self-efficacy (tinggi, sedang, dan rendah). Subyek penelitian ini di tentukan melalui teknik purposive sampling. Sumber data berasal dari subjek penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berbasis tugas. Instrumen utama adalah peneliti sendiri, adapun instrumen bantu berupa angket self-efficacy, tes uraian kemampuan berpikir kritis, rubrik tingkatan kemampuan berpikir kritis dan pedoman wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi metode yaitu membandingkan hasil tes tertulis dengan wawancara berbasis tugas. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Siswa dengan self-efficacy tinggi mampu memenuhi 6 indikator berpikir kritis menurut Ennis pada soal Higher Order Thingking Skills (HOTS) kategori C4 (analyze) dan C5 (evaluate). Adapun 6 indikator yaitu: focus, reason, inference, situation, clarity, and overview. Kemampuan tersebut berada pada tahap 6 yaitu The Accomplished Thinker. (2) Siswa dengan self-efficacy sedang mampu memenuhi 5 indikator kemampuan berpikir kritis menurut Ennis pada Soal Higher Order Thingking Skills (HOTS) kategori C4 (analyze) yaitu focus, reason, inference, situation, dan clarity. Kemampuan tersebut pada tahap 5 yaitu The Advanced Thinker. Untuk kategori soal C5 (evaluate) hanya mampu memenuhi 4 indikator yaitu focus, reason, inference, dan situation. Tingkatan berpikir kritisnya tahap 4 yaitu The Practicing Thinker. (3) Siswa dengan self-efficacy rendah hanya mampu memenuhi 1 indikator kemampuan berpikir kritis yaitu focus pada soal kategori C4 (analyze) dan C5 (evaluate). Kemampuan tersebut berada pada tahap 1 yaitu The Unreflective Thinker

Kata Kunci : Higher Order Thingking Skill, Kemampuan Berpikir Kritis, Selfefficacy