×
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis tindak tutur, strategi bertutur, dan pola interaksi guru dan siswa, serta alasan penggunaan jenis dan strategi bertutur tersebut dalam kegiatan belajar-mengajar dengan latar Kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan pragmatik. Metode dan teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode simak dengan teknik sadap, teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, serta teknik catat. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kontekstual, dengan cara mengaitkan data yang terkumpul dengan konteks. Analisis data dan interpretasi jenis tindak tutur dilakukan dengan analisis heuristik. Teknis analisis data strategi bertutur digunakan analisis cara-tujuan. Analisis strategi bertutur digunakan strategi kesantunan dari Brown and Levinson. Pola interaksi guru dan siswa dianalisis dengan menggunakan pola interaksi inisiasi, respons dan feedback. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis tindak tutur yang digunakan guru dari urutan terbanyak yakni, jenis tindak tutur direktif mengetes, menyuruh, bertanya, mengecek, mengajak, menawarkan, mempersilahkan, dan menasihati; jenis tindak tutur asertif dengan sub tindak tutur asertif menjelaskan, menyatakan, dan menegaskan; jenis tindak tutur ekspresif dengan memuji, salam, berterima kasih, dan setuju; serta jenis tindak tutur komisif berjanji. Jenis tindak tutur yang digunakan siswa dari urutan terbanyak yakni jenis tindak tutur asertif menyatakan, tindak tutur direktif bertanya, dan tindak tutur ekspresif menjawab salam. Strategi bertutur yang digunakan guru secara keseluruhan adalah strategi tindak tutur positif. Bentuk strategi bertutur positif yang paling banyak digunakan guru secara berurutan yakni memperhatikan petutur secara sungguh-sungguh; memberi kerja sama kepada petutur; melibatkan petutur dalam suatu kegiatan; membesar-besarkan minat, dukungan, dan simpati kepada petutur; memperhatikan minat, keinginan, keperluan, atau segala sesuatu yang menjadi milik petutur; mencari kesepakatan; menggunakan bentuk-bentuk identitas kelompok; menghindari ketidaksepakatan; menyatakan atau menyiratkan pengetahuan dan perhatian terhadap keinginan petutur; menawarkan atau menjanjikan sesuatu; menyiratkan, menonjolkan, menyatakan kebersamaan; memberikan atau meminta alasan; berkelakar; dan menyiratkan atau menyatakan hal yang timbal balik. Strategi bertutur yang digunakan siswa secara keseluruhan terdiri dari strategi bertutur positif, dan strategi diam. Strategi bertutur positif yang paling banyak frekuensinya digunakan siswa yakni memberikan kerja sama kepada petutur; memberikan atau meminta alasan; menghindari ketidaksepakatan; menyatakan atau menyiratkan pengetahuan dan perhatian terhadap keinginan petutur; dan menyiratkan atau menyatakan hal yang timbal balik. Strategi bertutur diam digunakan siswa dengan variasi diam memperhatikan; diam berfikir; diam presentasi; diam mengerti; diam mencoba; diam setuju; diam mengamati; diam tidak ada pertanyaan; diam bertepuk tangan; diam membuka buku pekerjaan, diam mengisi lembar kerja, diam membuat kelompok; dan diam kembali ke tempat duduk. Pola interaksi yang terjadi, guru menggunakan feedback lebih banyak dari pada inisisasi, dan siswa menggunakan respons yang berterima lebih banyak dari pada respons yang tidak berterima. Pola interaksi di antara guru dan siswa di kelas menunjukkan pola pertukaran yang teratur yakni dengan pola inisiasi-response-feedback. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pencapaian tujuan pembelajaran dengan menggunakan jenis tindak tutur, strategi bertutur dan pola interaksi dalam KBM tersebut dapat dinyatakan berhasil dengan terdapatnya 95% respons siswa yang berterima, melebihi standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
Kata kunci: jenis tindak tutur, strategi bertutur, pola interaksi, kegiatan belajarmengajar, pragmatik.