Abstrak

Latar Belakang: Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang menjadi ancaman serius  bagi  kesehatan masyarakat  di  seluruh  dunia.  Penanganan  dan pengendalian penyakit tuberkulosis menjadi semakin sulit karena meningkatnya kasus MDR-TB. Secara   global   terjadi 580.000 kasus tuberkulosis yang mengalami MDR-TB, dengan 125.000 (20%) yang terselesaikan. Penelitian ini bertujuan untuk analisis jalur determinan biopsikososial MDR-TB di Kota Surakarta.

Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan kasus kontrol. Lokasi penelitian di RSUD Dr. Moewardi dan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta di Kota Surakarta. Pengambilan data penelitian dilaksanakan bulan Agustus-Oktober 2017. Sampel kasus sebesar 76 subjek dan kontrol sebesar 228 subjek, dipilih dengan teknik fix disease sampling. Variabel independen adalah kepatuhan, komorbiditas, Efek Samping Obat, dukungan Pengawas Menelan Obat, depresi, penghasilan keluarga dan usia serta variabel dependen adalah MDR-TB. Teknik analisis data kuantitatif menggunakan analisis jalur.

Hasil: MDR-TB dipengaruhi oleh kepatuhan (b= -1.7; CI 95%= -2.23 hingga - 1.07; p=0.001) dan komorbiditas (b= 1.5; CI 95%= 0.76 hingga 2.30; p=0.001). Kepatuhan dipengaruhi oleh depresi (b= -1.7; CI 95%= -2.60 hingga -0.79; p=0.001), Efek Samping Obat (b= -1.5; CI 95%= -2.10 hingga -0.86; p=0.001) dan dukungan Pengawas Menelan Obat (b=2.5; CI 95%= 1.84 hingga 3.06; p=0.001) serta komorbiditas melalui usia (b= 0.87; CI 95%= 0.12 hingga 1.61; p=0.022).

Kesimpulan: MDR-TB secara langsung dipengaruhi oleh kepatuhan dan komorbiditas. Selain itu, MDR-TB secara tidak langsung dipengaruhi oleh dukungan Pengawas Menelan Obat, depresi, Efek Samping Obat, pendapatan keluarga dan usia.

Kata Kunci : Determinan biopsikososial, MDR-TB