×
Kabupaten Sukoharjo merupakan kawasan komersial dan industri sehingga
memiliki lalu lintas yang padat dan tingkat pertumbuhan yang cepat, akibatnya
sering terjadi konflik pada sebuah persimpang yang tak bersinyal. Seperti halnya
pada simpang empat tak bersinyal Gamping, Jalan KH. Agus Salim – Jalan
Diponegoro – Jalan Wandyo Pranoto. Pada simpang tersebut perlu dilakukan
peninjauan ulang agar masalah yang ada dapat terurai.
Metode penelitian dengan melakukan survei di lapangan adalah salah satu cara
untuk mengurai masalah yang ada pada persimpangan tersebut hingga
mendapatkan data primer dan data sekunder dari beberapa instansi yang kemudian
diolah dengan acuan MKJI 1997. Dari hasil perhitungan kinerja simpang tersebut pada kondisi eksisting memiliki DS = 1,06 (jam puncak pagi), DS = 0,98 (jam puncak siang), dan DS = 1,00 (jam puncak sore) ; Kapasitas simpang = 2154,42 smp/jam dan Tundaan simpang =
22,6 det/smp. Dari hasil perhitungan pada kondisi eksisting, DS yang paling besar
adalah pada saat jam puncak pagi, maka perbaikan yang dilakukan menggunakan
data arus pada jam puncak pagi. Perbaikan yang dilakukan yaitu dengan
penambahan rambu-rambu lalulintas serta pemasangan Traffic Light dengan
sinyal 3 fase dengan waktu siklus 95 detik. Kinerja simpang setelah didesain
ulang, menghasilkan DS pendekat Utara = 0,84, DS pendekat Selatan = 0,84, DS
pendekat Timur = 0,79, DS pendekat Barat = 0,84 ; Panjang antrian = 121,5 m
dan Tundaan = 52,96 det/smp. Biaya untuk pelebaran jalan dan pemasangan
traffic light sebesar Rp 430.768.000 dengan waktu pelaksanaan selama 3 minggu.
Kata kunci : Evaluasi, Kinerja.