×
Solo merupakan kota budaya didukung dengan keberadaan pusat-pusat budaya, diantaranya Taman Sriwedari dan Lokananta dimana seni musik keroncong berkembang di dalamnya dengan baik sampai sekarang. Perkembangan musik keroncong di Surakarta yang sedang menggembirakan harus segera difasilitasi dan diberi wadah yang mendukung seluruh kegiatan bermusik keroncong dalam sebuah pusat musik. Pusat musik tersebut di buat nyaman dan berbeda dengan pusat musik yang sudah ada di kota Surakarta karena lebih memperhatikan aspek interior sistem berupa pencahayaan, penghawaan dan akustik yang baik serta segala jenis elemen pendukungnya diperhatikan secara detail. Fasilitas yang direncanakan akan memenuhi semua jenis kegiatan yang mendukung di dalam pusat musik keroncong, yaitu meliputi ruang penjualan alat musik, ruang penjualan kaset, ruang penjualan souvenir, ruang komunitas musik keroncong, ruang galery, ruang pengelola gedung, ruang resepsionis, ruang penjualan makanan dan minuman dengan panggung, musholla serta toilet. Metode yang digunakan adalah (1) Studi literatur melalui media cetak (buku, majalah, surat kabar, laporan penelitian, konsep TA), media elektronik (internet, televisi). (2) Observasi langsung untuk memperoleh data lapangan secara riil. (3) Wawancara terhadap narasumber. (4) Dokumentasi yaitu hasil foto-foto atau gambar yang berkaitan dengan survei lapangan. (5) Analisa data. Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal : (1) Perencanaan Dan Perancangan Interior Pusat Musik Keroncong membutuhkan programing dan konsep perancangan yang baik dalam segi kualitas dan efektifitas. (2) Penggunaan warna dan bentuk yang sesuai dengan konsep, yaitu rustic modern. (3) Memperhatikan segala aspek fasilitas ruangan, pengisi ruang serta elemen pembentuk ruang sangat membantu dalam menciptakan kenyamanan dan keamanan pengunjung