×
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan. Jumlah lahan yang semakin sedikit menuntut sebuah perkembangan dan inovasi dibidang teknik sipil termasuk bidang geoteknik. Lahan pembangunan (tanah) sebagai penopang beban struktur diatasnya tidak selamanya baik, misalnya tanah lunak (lempung ekspansif). Perilaku tanah lempung ekspansif sebagai struktur tanah dasar dapat ditinjau dari nilai lendutan dan daya dukung akibat pengembangan tanah dengan variasi tebal plat terhadap Sistem Cakar Ayam.
Penelitian ini mengamati perilaku lendutan pada tanah ekspansif dengan menggunakan 3 model pelat. Pelat besi yang digunakan berdimensi panjang 70 cm dan lebar 22,5 cm. Variasi ketebalan adalah 2 mm dan 4 mm tanpa cakar, serta 2 mm dengan cakar. Dimesi cakar yang digunakan adalah panjang 5 cm dan diameter 4 cm. Jumlah cakar adalah 30 dengan pola persegi. Sampel pelat diletakkan pada kotak uji berukuran panjang 1,1 m, lebar 1,1 m, dan tinggi 0,6 m. Metode pembebanan pada pelat uji adalah pembebanan sentris statis berulang dengan beban 0,1-1,5 kN. Pengamatan kemudian dibandingkan dengan analisis menggunakan metode elemen hingga (MEH). Selisih nilai perpindahan vertikal pengamatan dan analisis metode elemen hingga untuk 3 pelat uji sebesar 5,13 mm untuk pelat uji 2 mm, 3,8 mm untuk pelat uji 2 mm dengan cakar, dan 2,68 mm untuk pelat uji 4 mm.
Selisih nilai perpindahan vertikal antara pengamatan laboratorium dan analisis metode elemen hingga belum mendekati. Grafik perbandingan vertikal dari 3 uji pelat menyimpulkan bahwa pelat uji 2mm tanpa cakar memiliki nilai perpindahan paling tinggi baik pada pengamatan dan analisis metode elemen hingga.