Latar Belakang: Terdapat bukti yang menunjukkan perubahan sistem imun dan stres
oksidatif berperan penting dalam patofisiologi skizofrenia, dan berfungsi sebagai target
yang menjanjikan untuk mengobati gangguan tersebut. N-Acetylcysteine (NAC)memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, menunjukkan efek menguntungkan pada pasien skizofrenia kronis. Neutrophil-Lymphocyte Ratio
(NLR) adalah penanda respon inflamasi sistemik yang baru, sederhana dan murah yang dapat digunakan secara rutin
Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh N-Acetylcysteine Terhadap NeutrophilLymphocyte Ratio dan Gejala Klinis Pasien Skizofrenia.
Metode: Menggunakan Randomized Controlled Trial (RCT)double blind pada bulan
Januari-Februari 2019. Subjek penelitian adalah pasien skizofrenia usia 18-50 tahun.
Teknik pengambilan sampel dengan random sampling didapatkan 32 sampel dengan 16
subjek sebagai kelompok perlakuan diberikan antipsikotik dan NAC, 16 subjek sebagai
kelompok kontrol diberikan antipsikotik dan plasebo. Data subjek berdasarkan nilai
Neutrophil-Lymphocyte Ratio dan nilai Positive and Negative Syndrome Scale (PANSS)
untuk menilai gejala klinis skizofrenia.
Hasil: Nilai rerata NLR kelompok perlakuan preterapi 4,40±2,21 dan postterapi 2,41±0,78 dengan p=0,002(<0 p=0,204>0,05). Nilai rerata PANSS preterapi kelompok
perlakuan 154,81±14,74 dan kelompok kontrol 149,50±10,48 dengan p=0,25(>0,05), dan nilai rerata total PANSS postterapi kelompok perlakuan 65,63±14,83 dan kelompok kontrol 78,19±15,63 dengan p= 0,027(<0>Simpulan: Terapi NAC signifikan dalam menurunkan nilai NLR dan gejala klinis pasien skizofrenia.

Kata Kunci: N-Acetylcysteine, Neutrophil-Lymphocyte Ratio, Gejala Kilinis Skizofrenia, PANSS