Latar Belakang: TKA menjadi indikasi pada pasien dengan OA lutut dengan derajat nyeri yang berat, yang tidak memberikan respon terhadap terapi konservatif, dan membuat pasien tidak mampu melakukan aktifitas sehari-sehari yang menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan fungsi. Tidak jarang pula, OA lutut pada pasien, menyebabkan adanya defek pada proximal tibia, oleh karena ­long-standing cases pada pasien dengan deformitas yang berat. Peneliti mencoba untuk mengevaluasi skor knee fungsional pasien osteoarthritis lutut dengan defek pada tibia yang dilakukan tindakan Total Knee Artroplasty (TKA) dengan screw augmentation di Rumah Sakit Ortopedi Prof.Dr R Soeharso, Surakarta.
 
Pasien dan Metode: Studi Analitik Observasional pada pasien Osteoarthritis knee dengan defek tibia yang menjalani tindakan TKA dengan Screw Augmentation di Rumah Sakit Ortopedi Prof Dr R Soeharso, Surakarta Sejak Januari-Desember 2016 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kemudian peneliti mengevaluasi fungsional knee pasien sebelum dan sesudah operasi menggunakan Knee Society Score (KSS) dengan menggunakan uji t.

Hasil: Berdasarkan data yang diperoleh didapat jumlah sampel perempuan 25 pasien dan laki-laki 5 pasien, dengan rentang usia sampel antara 54 tahun hingga 73 tahun. Penilaian skor KSS sebelum operasi memiliki rata-rata (mean) 30,5 dan KSS setelah operasi memiliki rata-rata (mean) 82,07.

Diskusi: Hasil penelitian yang diolah menggunakan SPSS didapatkan hasil bahwa dari variabel independent yaitu umur, jenis kelamin, dan KSS sebelum operasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependent (KSS setelah operasi). Hal ini dibuktikan dengan nilai p<0>

Kesimpulan: Dari penelitian yang sudah dilakukan, didapatkan peningkatan yang signifikan pada KSS setelah operasi TKA dengan screw augmentation.