×
Dengan latar belakang bahwa maraknya e-commerce beberapa tahun belakangan ini membuat pedagang konvensional di BTC memanfaatkan media sosial Whatsapp, LINE dan Instagram menjadi sarana dalam memasarkan produknya. Kehadiran media sosial ini melahirkan pertanyaan bagi penulis bagaimana aktivitas komunikasi pemasaran online yang terjadi di kalangan pedagang BTC ini berlangsung.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pedagang konvensional di BTC menggunakan media sosial Whatsapp, LINE dan Instgaram kepada reseller online.
Metode pengumpulan data menggunakan metode penelitian in depth interview dimana dalam mendapatkan data penulis menggunakan teknik purposive sampling, yaitu sebanyak 4 orang pedagang konvensional di BTC. Hasil dari penelitian adalah terdapat beragam bentuk aktivitas komunikasi pemasaran di media sosial Whatsapp, LINE dan Instagram. Aktivitas tersebut adalah terbentuknya grup reseller pada media Whatsapp dan LINE, dimana terdapat aktivitas pemasaran menambahkan reseller; share gambar, harga dan detail produk; kalimat persuasif; pelayanan pelanggan dan transaksi jual beli terjadi di dalam grup. Komunikasi pemasaran yang terjadi di Instagram berupa publisitas toko yaitu membagi gambar produk yang diunggah di Instagram, pemanfaatan fitur comment; likers; dan kolom search sebagai sarana beriklan secara tidak langsung.
Kesimpulan dan saran dari penelitian ini ditemukannya aktivitas komunikasi pemasaran baru berupa grup reseller di media Whatsapp dan LINE. Kegiatan komunikasi pemasaran tersebut mengacu pada teori AISAS yang erat kaitannya dengan proses pembelian yang dapat di korelasikan dengan proses komunikasi pemasaran yang digunakan pedagang konvensional. Hal lain yang dapat penulis temukan dalam penelitian ini adalah kegunaan Instagram yang menjadi media dengan pengaruh publisitas yang kuat dalam mengangkat nama sebuah brand.
Kata Kunci: Aktivitas komunikasi pemasaran, pedagang konvensional, media sosial, Whatsapp, LINE, Instagram.