×
Broken Home merupakan salah satu bentuk kegagalan dalam berkomunikasi yang dapat mengakibatkan terpecah belahnya keluarga yang akan melahirkan anak korban broken home. Broken home memiliki dampak yang sangat besar dan tidak dapat dikesampingkan karena berkaitan dengan perilaku anak korban broken home. Komunitas Broken Home Jogja (BHJ) merupakan wadah atau sarana kepada anakanak Broken Home untuk terus berjuang dan semangat dalam menggapai mimpi dengan memberikan motivasi-motivasi sebagai bentuk dukungan sesama anak Broken Home. Berdiri sejak tahun 2015, kegiatan BHJ didasarkan pada kegiatan sosial pada masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi Komunitas Broken Home Jogja beserta faktor pendukung dan faktor penghambat dalam komunikasi yang dilakukan oleh pengurus dan anggota komunitas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori Harold Laswell. Teori ini menerangkan cara yang terbaik dalam proses berkomunikasi. Metode pengambilan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Pemilihan sampel informan dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Peneliti mewawancarai enam orang informan yang memahami tentang objek penelitian. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data (sumber). Tahap analisis data meliputi pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa dalam pola komunikasi yang terjadi antara pengurus dan anggota komunitas BHJ adalah pola komunikasi primer, pola komunikasi sekunder, pola komunikasi linear, dan pola komunikasi sirkular. Pola komunikasi tersebut digunakan dalam keadaan tertentu dan dilakukan berulang-ulang sesuai dalam proses penyampaian pesan dari pengurus kepada anggota komunitas BHJ.
Kata Kunci: Pola Komunikasi, Antar Pribadi, Kelompok, Komunitas, Broken Home