×
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan sifat termal (stabilitas termal) komposit HDPE murni dan HDPE daur ulang dengan penguat serat bambu bagian kulit dan tengah dengan menggunakan metode TGA (Thermogravimetric Analysis).
Komposit menggunakan bahan HDPE (High Density Polyethylene) dan HDPE daur ulang sebagai matriks polimer serta serat bambu petung sebagai penguat. Serat bambu tersebut diolah menjadi partikel dengan ukuran 20 mesh dan kemudian direndam dengan 5% NaOH selama 2 jam sebelum pembuatan komposit. Penelitian ini menggunakan komposisi serat bambu 10% dan 90?ri matriks HDPE. Komposit dibuat menggunakan mesin kempa panas pada suhu 150°C, tekanan 50 bar selama 25 menit. Pengujian TGA dilakukan dengan berat sampel 15-30 mg, kecepatan pemanasan 10°C/menit dan suhu pemanasan 30-600°C dengan standar ASTM E1131.
Hasil analisis TGA menunjukkan bahwa komposit dengan matriks HDPE murni mempunyai stabilitas termal yang lebih tinggi dari pada matriks HDPE daur ulang. Sedangkan stabilitas termal komposit dengan penguat serat bambu bagian kulit yang dicampurkan ke dalam matriks HDPE murni lebih tinggi dibandingkan dengan serat bambu bagian tengah. Stabilitas termal tertinggi adalah pada komposit matriks HDPE murni penguat serat bambu bagian kulit yaitu dengan pengurangan berat 5% pada temperatur 301,01oC dan pengurangan berat 10% pada temperatur 336,79oC.
Kata kunci : Sifat Termal, HDPE, HDPE daur ulang, Termogravimetri Analisis