Penulis Utama | : | Tengku Reiva Syaufina |
NIM / NIP | : | I0115109 |
Belakangan ini, beton mutu memadat mendiri semakin banyak dibutuhkan di sektor konstruksi karena tingginya kuat tekan beton ini serta kemudahan dalam pengerjaannya dimana tidak dibutuhkan penggetar. Perbaikan kinerja pun dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas beton pada beton mutu tinggi memadat mandiri ini. Perbaikan kinerja ini dapat dilakukan salah satunya dengan cara penambahan bahan tambah yang bersifat pozolan. Pada penelitian ini, bahan tambah pozolan yang digunakan adalah metakaolin. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan metakaolin terhadap parameter SCC, nilai kuat tarik belah, dan modulus of rupture beton HSSCC, serta mengetahui kadar optimum metakaolin yang dapat menghasilkan kuat tarik belah dan modulus of rupture tertinggi.
Pada penelitian ini, metakaolin berperan sebagai pengganti semen, direncanakan dapat meningkatkan kualitas beton HSSCC dengan meningkatkan kuat tarik belah dan modulus of rupture nya. Kadar metakaolin yang digunakan pada penelitian ialah 12,5% ; 15% ; 17,5% ; 20% ; dan 22,5%. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder berdiameter 7,5 cm dan tinggi 15 cm untuk pengujian kuat tarik belah, dan balok berukuran panjang 40 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 10 cm untuk pengujian modulus of rupture. Metode yang dilakukan adalah eksprimental dengan parameter yang dikaji adalah workabilitas beton meliputi filling ability dan passing ability, kuat tarik belah, dan modulus of rupture. Pengujian kuat tarik belah dilakukan dengan menggunakan Compressive Testing Machine, benda uji dibebani secara horizontal hingga terbelah. Pengujian modulus of rupture dilakukan dengan menggunakan Universal Testing Machine, metode yang dilakukan ialah three point loading, benda uji dibebani di tengah bentang efektifnya hingga tercapai beban maksimum.
Penelitian ini menunjukkan bahwa metakaolin dapat meningkatkan kuat tarik belah dan modulus of rupture pada umur beton 28 hari. Nilai maksimum pada pengujian tarik belah dicapai pada saat penambahan metakaolin kadar 20%, dengan kenaikan 45,87% dimana nilai beton metakaolin 20% ialah 3,87 MPa dan beton tanpa metakaolin 2,66 MPa. Nilai maksimum pada pengujian modulus of rupture dicapai pada saat penambahan metakaolin kadar 20%, dengan kenaikan 17,28% dimana nilai beton metakaolin 20% ialah 5,31 MPa dan beton tanpa metakaolin 4,53 MPa. Namun penambahan metakaolin menurunkan workabilitas yang diketahui dari pengujian slump flow, L-box, dan V-funnel tetapi nilai pengujian beton segar pada penelitian ini masih memenuhi standar beton memadar mandiri yang ditetapkan EFNARC 2002.
Kata Kunci: beton mutu tinggi memadat mandiri, kuat tarik belah, metakaolin, modulus of rupture, workabilitas.
Penulis Utama | : | Tengku Reiva Syaufina |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | I0115109 |
Tahun | : | 2019 |
Judul | : | Kajian kuat tarik belah dan modulus of rupture pada beton mutu tinggi memadat mandiri dengan variasi komposisi metakaolin dan superplasticizer masterease 3029 |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - F. Teknik - 2019 |
Program Studi | : | S-1 Teknik Sipil |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-F. Teknik Prog Studi Teknik Sipil-I0115109-2019 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Wibowo, ST, DEA. 2. Ir. Antonius Mediyanto, MT. |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. Teknik |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|