Tingkat kebakaran hutan di Indonesia tergolong tinggi setiap tahunnya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun mendeteksi adanya peningkatan jumlah hotspot (titik panas) dari kebakaran hutan dan lahan di wilayah Indonesia. Saat ini keberadaan titik panas (hotspot) dapat dideteksi oleh BMKG menggunakan citra satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration). Satelit NOAA  mendeteksi titik panas di Indonesia data dua kali dalam sehari. Data dari proses deteksi titik panas tersebut dapat kita lihat pada web resmi BMKG dengan alamat http://satelit.bmkg.go.id/BMKG/index.php?pilih=31. Data titik panas pada website tersebut diperbarui dua kali dalam sehari yaitu pukul 06.00 WIB dan 18.00 WIB.
Sistem deteksi titik panas milik BMKG ini menampilkan keberadaan titik panas pada suatu daerah,  dan belum dapat memberikan peringatan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan masyarakat di sekitar titik panas, sehingga BPBD dan masyarakat baru menyadari keberadaan titik panas setelah titik panas membesar atau bahkan ketika sudah terjadi kebakaran. Hal tersebut sangat berbahaya mengingat Indonesia adalah negara dengan dengan tanah gambut dan hutan lebat yang luas.
Sistem yang dibangun adalah aplikasi Hotspot Warning System berbasis Android dengan nama Hotsy Warning, yang dapat memberikan peringatan kepada pengguna atau pihak yang berwenang mengenai keberadaan titik panas. Peringatan dini tentang titik panas memungkinkan adanya antisipasi dari pengguna dan pihak yang berwenang mengenai terjadinya kebakaran sehingga kerugian dari adanya kebakaran dapat diperkecil. Mengingat pentingnya peringatan adanya titik panas sebagai upaya mengurangi tingkat kebakaran hutan di Indonesia agar BPBD dan masyarakat sekitar lebih siaga dan sigap untuk menanggulangi kebakaran hutan.

Keyword : titik panas, kebakaran, sistem peringatan dini, hotsy warning, BMKG, BNPB, BPBD