Penulis Utama : Farah Dwi Kania Nur Haida
NIM / NIP : D0213039
×

ABSTRAK

Bermula dari keresahan remaha akan sulitnya jaringan provider, Kepala Desa Campurejo memprakasai terbentuknya cyber village di desa tersebut. Latar belakang dilakukannya penelitian ini salah satunya adalah letak Desa Campurejo yang berada di lereng Gunung Prau dengan ketinggian 1.275 m dari permukaan laut, serta nilai dan norma masyarakat desa yang terletak di pegunungan yang jauh dari pusat kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana difusi inovasi, adopsi inovasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses adopsi jaringan WiFi sebagai bentuk fasilitas dari adanya cyber village ini. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Difusi Inovasi. Menggunakan metode deskriptif kualitatif, data diambil dengan wawancara dan dokumentasi kemudian di analisis mengunakan Model Analisis Interaktif lalu diuji menggunakan teknik Triangulasi Sumber. Teknik pengambilan sample pada penelitian ini menggunakan purposive sampling, menghasilkan 7 informan diantaranya 1 Kepala Desa, 1 Pengurus Cyber Village dan 5 Remaja Desa.

Berdasarkan hasil penelitian, proses difusi inovasi berjalan sesuai dengan empat unsur dalam teori tersebut. Cyber village merupakan inovasi yang memang dibutuhkan oleh remaja Desa Campurejo. Proses penyebaran inovasi yang paling efektif adalah menggunakan saluran komunikasi interpersonal. Rata-rata waktu yang dibutuhkan kelima remaja sebelum akhirnya mengadopsi inovasi yaitu sekitar 1 minggu sampai 2 bulan. Selain innovator, dalam penelitian ini terdapat dua early adopter, satu early majoriry dan dua late majority.

Proses adopsi inovasi remaja desa melalui 5 tahapan, yang pertama yaitu knowledge (tahap pengetahuan) mereka paham pengertian umum cyber village, kedua, persuasion (tahap persuasi) mereka mulai tertarik dan mencari informasi yang lebih melalui media massa atau teman sebaya. Ketiga adalah decision (tahap pengambilan keputusan), remaja telah mengambil penilaian yang menjadi pertimbangan apakah inovasi tersebut sesuai bagi diri mereka, keempat implementation (tahap implementasi) mereka telah menentukan untuk menggunakan inovasi ini dan  kelima, confirmation (tahap pemantapan) yang mana penguat untuk keputusan yang dibuat salah satunya yaitu terbantunya kondisi ekonomi mereka. Proses adopsi yang dilalui oleh remaja dipengaruhi oleh faktor individu, meliputi selective perception,motivasi dan kepercayaan, dan faktor sosial, diantaranya tempat tinggal, pekerjaan dan pendapatan.

 Kata Kunci    :difusi inovasi, adopsi inovasi,cyber village, remaja.

×
Penulis Utama : Farah Dwi Kania Nur Haida
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D0213039
Tahun : 2017
Judul : Difusi dan Adopsi Inovasi Cyber Village sebagai Fasilitas Internet Desa ( Studi Deskriptif Kualitatif Difusi Inovasi dan Adopsi Inovasi Cyber Village pada Remaja di Desa Campurejo, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung)
Edisi :
Imprint : Surakarta - FISIP - 2017
Program Studi : S-1 Ilmu Komunikasi
Kolasi :
Sumber : UNS-FISIP Program Studi Ilmu Komunikasi-D0213039 -2017
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Likha Sari Anggreni, S.Sos., M.Soc.Sc
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.