Abstrak

Latar Belakang : Rinosinusitis akut merupakan inflamasi pada mukosa hidung dan sinus paranasal. Penyebab salah satunya dari bakteri gram negatif yang memiliki lapisan lipopolisakarida (LPS) yang merupakan endotoksin penyebab meningkatnya mekanisme inflamasi dan meningkatnya ROS yang diukur dengan MDA serta respon tubuh membentuk SOD yang akan turun apabila terus menerus mengalami inflamasi.

Tujuan : Mengetahui pengaruh  induksi Escherichia Coli terhadap   kadar superoksida dismutase (SOD) dan malondialdehid  (MDA) pada tikus putih jantan model rinosinusitis akut.

Metode : Penelitian ini memakai rancangan eksperimental post-test only control group design dengan tikus putih jantan (Rattus Norwegians) galur Sprague dawley yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi dibagi dua kelompok. Kelompok kontrol 8 ekor yang tidak diinduksi E. Coli dan kelompok perlakuan 32 ekor yang diinduksi E. Coli. Lalu diukur kadar SOD dan MDA yang diambil dari sampel darah  vena retroorbital.

  Hasil : Kadar MDA dan SOD diukur pada masing-masing kelompok di hari ke-7, 14, 21, dan 28. Analisa data penelitian ini menggunakan uji Mann Whitney dikarenakan data tidak berdistribusi normal pada uji normalitas Shapiro Wilk. pada SOD H+7 hingga SOD H+28 terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan pada kadar SOD H+7 hingga SOD H+28 dengan nilai p=0.000. (p<0 p=0.000. p=0.003>

Kesimpulan: Terdapat pengaruh induksi  Escherichia Coli  terhadap  kadar superoksida dismutase (SOD) dan kadar malondialdehid (MDA) pada tikus putih model rinosinusitis akut. Dan terdapat hubungan kadar superoksida dismutase (SOD) dan kadar malondialdehid (MDA) pada tikus putih model rinosinusitis akut yang di induksi Escherichia Coli.

Kata Kunci : rinosinusitis akut, induksi escherichia coli, SOD, MDA