Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris tentang pengaruh laba
dan arus kas perusahaan tehadap kondisi financial distress pada perusahan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2016.
Pengukuran Financial distress dalam penelitian ini diproksikan menjadi 2 yaitu
laba bersih sebelum pajak dan arus kas bersih dari aktivitas operasi. Sampel dalam
penelitian ini adalah 144 dari 560 data perusahan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia 2013-2016. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder yang berasal dari laporan tahunan dan laporan keberlanjutan
perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba sebelum pajak
berpengaruh dan signifikan untuk mendeteksi kondisi financial distress
perusahaan. Sedangkan arus kas dari aktivitas operasi memiliki pengaruh yang
signifikan untuk mendeteksi kondisi financial distress.  
.Kata Kunci: laba sebelum pajak, arus kas dari aktivitas operasi, financial distress