×
Kubis bunga merupakan salah satu sayuran yang digemari oleh masyarakat dan memiliki potensi ekonomi yang bagus. Kebutuhan sayuran yang tinggi namun produktifitasnya semakin hari mulai menurun akibat lahan sempit menjadi masalah yang harus dipecahkan. Teknologi hidroponik yang tidak memerlukan lahan yang subur dan tidak memakan tempat mulai dikembangkan dan digemari orang. Budidaya kubis bunga secara hidroponik diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi kubis bunga karena sayuran hidroponik memiliki nilai ekonomi relative tinggi. Bagase memiliki karakteristik basah dan cepat menyerap air kandungan C (Karbon) yang tinggi sangat cocok untuk dijadikan media dalam hidroponik. Penelitian ini dilaksankan mulai bulan Agustus 2016 sampai bulan Februari 2017 di screen house Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 faktor perlakuan yaitu nutrisi memiliki 2 taraf dan media memiliki 3 taraf masing-masing taraf diulang 3 kali sehingga memiliki 18 satuan percobaan. Faktor media memiliki taraf yaitu B0=bagase, B1= bagase kerikil, B2=bagase pecahan bata merah. Faktor nutrisi memiliki 2 taraf yaitu N1= nutirisi standar dan N2= nutrisi modifikasi pengurangan Kalium. Perlakuan nutrisi tidak menunjukkan beda nyata terhadap hasil pertumbuhan dan perkembangan kubis bunga. Penggunaan campuran bagase dengan pecahan batu bata menunjukkan hasil yang lebih baik pada volume akar, luas daun, biomassa tanaman dan umur berbunga.