×
Latar belakang: Dalam beberapa dekade terakhir, insiden infeksi MRSA terus meningkat di berbagai belahan dunia. Asia adalah salah satu wilayah dengan jumlah MRSA tertinggi dari komunitas atau rumah sakit. Pada awal 2010, rumah sakit di Hong Kong dan Indonesia memiliki perkiraan tingkat MRSA sebesar 28%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui outcome pasien infeksi MRSA di Rumah Sakit Ortopedi Prof Dr. R. Soeharso. dan untuk mengetahui hubungan variabel, seperti usia pasien dan diabetes mellitus, trhadap luaran klinis pasien, mengetahui pentingnya hubungan yang nantinya diharapkan dapat memfasilitasi evaluasi strategi manajemen infeksi MRSA di RS. R Soeharso Surakarta.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif tentang tingkat dan luaran klinis infeksi MRSA di Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Data dikumpulkan menggunakan SPSS 14.0 untuk Windows (R). Pengujian Kolmogorov-Smirnov dilakukan untuk menyelidiki normalitas set data kontinu (misalnya: usia). Data dianalisis menggunakan tes Chi-Squared dan Mann-Whitney (dalam kasus nilai yang diharapkan di bawah 5)
Hasil : Penelitian ini tidak menemukan hubungan antara luaran klinis yang buruk dan jenis kelamin (p = 0,778), perilaku merokok (p = 0,489), anemia (p = 0,285), Diabetes Melitus (p = 0,142), waktu dari cedera hingga pembedahan (p = 0,222). ), lama waktu operasi (p = 0,110), dan diagnosis (p = 0,522). Penelitian ini menemukan hubungan yang signifikan antara luaran klinis yang buruk (infeksi deep persistent, osteomielitis, adanya operasi revisi, amputasi dan kematian) dan variabel pasien berikut: lama rawat inap (p = 0,034) dan usia (p = 0,002). Analisis regresi logistik dilakukan untuk menemukan hubungan terkuat antara usia dan lama rawat inap (LOS) terhadap luaran klinis yang buruk pasien dengan infeksi MRSA. Kami menemukan antara usia (p = 0,063) dan lama rawat inap (p = 0,324), tidak terdapat faktor yang lebih kuat.
Kesimpulan: Identifikasi dini pasien berisiko tinggi seperti yang ditemukan dalam penelitian ini dapat membantu dalam manajemen pasien dengan infeksi MRSA. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan untuk membantu dalam stratifikasi risiko yang lebih akurat berdasarkan bukti terhadap faktor risiko yang dimiliki oleh pasien.
Kata kunci : infeksi, MRSA, faktor resiko, luaran klinis yang buruk