Latar Belakang. Sekolah berasrama adalah salah satu model sekolah yang setiap siswa diwajibkan untuk menginap atau tinggal tetap selama belajar di sekolah tersebut atau dengan waktu yang sudah ditentukan dari sekolah. Saat ini banyak orang tua yang memilih menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah berasrama. Alasan para orang tua memilih sekolah berasrama karena kesibukan mereka sehingga tidak memiliki waktu banyak untuk memantau kegiataan keseharian. Tetapi hasil penelitian Sutris membuktikan bahwa 75% siswa yang bersekolah di asrama disebabkan karena paksaan dari orang tua. Sehingga mereka memerlukan waktu yang lama untuk menyesuaikan diri. Perubahan lingkungan keluarga ke lingkungan asrama menyebabkan perubahan yang signifikan pada remaja. Hal ini yang akan menyebabkan terjadinya kecemasan dan depresi pada remaja. Siswa remaja yang mengalami kecemasan dan depresi akan mempengaruhi konsentrasi belajarnya. Dan berpengaruh pada prestasi akademik mereka. Metode. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan case control. Metode pengambilan data menggunakan total sampling. Penelitian dilakukan di SMAIT Nur Hidayah. Kuesioner yang digunakan adalah Kuesioner Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS) dan Kuesioner Beck Depression Inventory (BDI). Analisis data yang digunakan adalah menggunakan uji t independent bila memenuhi syarat. Namun, jika tidak memenuhi syarat maka menggunakan uji Mann Whitney. Untuk mengetahui perbedaan prestasi, tingkat depresi, dan kecemasan antara siswa yang tinggal di asrma dan tinggal bersama orang tua. Hasil. Uji Mann Whitney diperoleh nilai koefisien komparatif (r) = -2,609 dan nilai signifikansi (p) = 0,009 < 0>

Kata Kunci. Prestasi akademik, Tingkat depresi, Kecemasan.