Penulis Utama | : | Irfan Syarif |
NIM / NIP | : | G0016115 |
Latar Belakang: Tingginya konsumsi makanan berlemak dan gaya hidup sedenter merupakan salah satu mekanisme penyebab dari sindrom metabolik. Makanan berlemak dan gaya hidup sedenter menyebabkan meningkatnya stress oksidatif yang biasanya ditandai dengan adanya oksidasi glukosa dan peroksidasi lipid. Salah satu tanda dari meningkatnya peroksidasi lipid adalah meningkatnya kadar malondialdehid sebagai produk akhir dari proses peroksidasi lipid. Fitokimia dari daun Afrika memiliki sifat antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun Afrika terhadap kadar malondialdehid plasma darah tikus Wistar model sindrom metabolik dengan pemberian diet tinggi lemak tinggi tinggi fruktosa dan induksi streptozotocin-nicotinamide. Metode: Penelitian eksperimental laboratorik dengan postest only control group design untuk kadar malondialdehid plasma. Sampel 30 ekor tikus jantan galur Wistar dibagi random menjadi 5 kelompok. K(1) kontrol negatif diberi pakan standard, K(II) diinduksi pakan tinggi lemak tinggi fruktosa dan streptozotocin-nicotinamide, K(III), (IV) dan (V) setelah induksi diberi variasi dosis ekstrak akar kelor 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB dan 150 mg/kgBB selama 28 hari. Kadar malondialdehid diukur dengan Spektrofotometer kit DiaSys pada hari terakhir penelitian. Data hasil dianalisis dengan uji one-way ANOVA dan post hoc Tukey LSD test. Hasil: Terdapat perbedaan kadar malondialdehid plasma yang bermakna antara kelompok kontrol dengan masing-masing kelompok yang diberi perlakuan (p < 0>
<!--[if gte mso 9]><xml>