Penulis Utama | : | Seti Aji Hadinoto |
NIM / NIP | : | S931108007 |
ABSTRAK
Latar Belakang : Cerebral Palsy merupakan suatu kelompok gangguan otak yang bersifat permanen dan non progresif yang terjadi pada anak usia dini. Penanganan pada kasus Cerebral Palsy Spastic Diplegic saat ini paling banyak menggunakan metode SEMLS (Single Event Multi Level Surgery). Terdapat berbagai macam skoring untuk menilai hasil dari operasi SEMLS, namun hanya beberapa skoring yang memiliki kemampuan untuk menilai perubahan yang terjadi setelah operasi. FMS (Functional Mobility Scale) adalah suatu sistem untuk menilai hasil terapi terutama mengenai kemampuan mobilitas dari pasien dengan Cerebral palsy (CP). FMS telah terbukti dapat mengenali perubahan dan perburukan pada status mobilisasi setelah dilakukan operasi SEMLS
Metode : Studi ini merupakan studi observasional dengan tinjauan cross sectional. Data yang diambil merupakan data sensus dari 1 Januari 2014 sampai 1 Maret 2015, didapatkan 51 pasien dengan diagnosa CP Spastic Diplegic. Karakteristik pasien yang dinilai adalah usia saat dioperasi, jenis kelamin, jumlah lokasi yang dioperasi, dan letak kontraktur yang terjadi. Kemudian kami nilai skor FMS pada saat sebelum operasi, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, dan 12 bulan pasca operasi pada 3 jarak tertentu (5, 50, 500 meter). Dari hasil tersebut kami lakukan pemeriksaan analisis dengan model logistic regresi untuk mengetahui jenis perubahan dan waktu untuk terjadinya perubahan setelah dilakukan operasi SEMLS, kami lakukan juga analisa menggunakan metode korelasi untuk mencari hubungan antara umur, jenis kelamin, dan letak kontraktur dengan hasil operasi
Hasil Penelitian : Didapatkan 51 pasien dengan jumlah pasien laki – laki sebesar 31 pasien ( 61%) dan pasien perempuan sebesar 20 pasien (39%), Dari lokasi operasi didapatkan jumlah pasien terbanyak adalah dengan kontraktur hip knee ankle bilateral sebanyak 41 pasien (80,3%). Rentang usia pasien antara 3 – 5 thn, dengan nilai mean adalah 8,17 thn. Dari scoring FMS didapatkan rata-rata anak mengalami perbaikan dari cara mobilisasi setelah operasi SEMLS, yang ditunjukkan dengan Odd Ratio > 1. Dengan waktu perubahan yang tampak untuk jarak 5 dan 50 meter adalah saat 6 bulan (OR : 1,519) dan (OR : 1,470), dan pada jarak 500 meter pada saat 12 bulan (OR : 3,450). Dari penelitian kami juga didapatkan tidak adanya hubungan yang signifikan (p value > 0,05) antara usia (p value : 0,632), jenis kelamin (p value : 0,576), dan letak kontraktur (p value : 0,222) dengan hasil FMS pasca dilakukan SEMLS
Kesimpulan : Dari penelitian ini didapatkan bahwa SEMLS memberikan hasil yang baik untuk meningkatkan mobilitas pasien dengan CP Spastic Diplegic. Skoring FMS dapat digunakan untuk menilai hasil post operasi SEMLS karena dapat menentukan waktu terjadinya perubahan, dan responsif terhadap perubahan yang terjadi. Usia, jenis kelamin, dan lokasi kontraktur tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil FMS pasca SEMLS
Kata kunci : CP Spastic Diplegic, SEMLS (Single Event Muti Level Surgery), FMS (Functional Mobility Scale)
Penulis Utama | : | Seti Aji Hadinoto |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | S931108007 |
Tahun | : | 2017 |
Judul | : | Hasil Functional Mobility Scale (Fms) pada Kasus Cerebral Palsy Spastic Diplegic yang ditangani dengan Metode Semls (Single Event Multilevel Surgery) di Rs. Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Fak. Kedokteran - 2017 |
Program Studi | : | PPDS Orthopaedi |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-Fak. Kedokteran Pendidikan Dokter Spesialis I Orthopaedi & Traumatologi-S931108007-2017 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Tesis |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. dr.Anung Budi Satriadi,Sp. OT (K) 2. dr. Tito Sumarwoto Sp.OT (K), M.Kes |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. Kedokteran |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|