×
Latar Belakang: Infeksi virus dengue adalah infeksi virus sistemik yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor primer. Kasus akibat virus dengue di Indonesia menurut data Kemenkes mencapai 110.921 kasus di tahun 2019. Tingginya kasus ini disebabkan salah satunya karena belum adanya terapi spesifik terhadap virus dengue. Saat ini banyak dikembangkan penelitian terapi spesifik virus dengue dengan memanfaatkan bahan alam yang berpotensi, salah satu yang dinilai potensial sebagai antivirus dengue secara in vitro adalah ekstrak daun jambu biji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai potensi fraksi-fraksi dari ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava) guna mendapatkan senyawa spesifik yang efektif sebagai antivirus dengue. Metode: Penelitian eksperimental laboratorik dengan studi posttest only control group design dilakukan pada bulan September-November 2019 di Laboratorium Virologi dan Biologi Molekuler Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Subjek penelitian berupa virus dengue serotipe 2 strain New Guinea C (DENV-2 NGC) yang diinfeksi ke sel Vero. Penelitian dilakukan dalam dua bagian. Yang pertama, sel Vero monolayer diberi ekstrak daun jambu biji dan fraksi-fraksinya, yaitu fraksi n-heksana, benzena, kloroform, n-butanol, dan air, untuk kemudian dilakukan MTT assay guna menilai persentase viabilitas. Yang kedua, virus dengue dicampurkan dengan ekstrak daun jambu biji dan fraksi-fraksinya di dalam sumuran yang terdapat sel Vero monolayer di dasarnya untuk mendapatkan persentase infektivitas melalui focus forming unit (FFU) assay. Persentase infektivitas ini menentukan persentase inhibisi. Efektivitas ekstrak daun jambu biji dan fraksinya dinilai efektif apabila memiliki rata-rata persentase viabilitas >50% dan rata-rata persentase inhibisi >20%. Data dianalisis dengan metode one way ANOVA. Hasil: Fraksi n-heksana, benzena, kloroform, n-butanol, dan air memiliki rata-rata persentase viabilitas berturut-turut: 115,63 ± 5,65%; 114,00 ± 15,74%; 114,03 ± 1,70%; 138,00 ± 14,59%; 101,37 ± 14,76%, sedangkan rata-rata persentase inhibisi berturut-turut: 27,37 ± 2,30%; 33,17 ± 4,21%; 9,60 ± 5,62%; 19,47 ± 11,60%; 9,00 ± 1,11%. Kesimpulan: Fraksi n-heksana dan benzena dari ekstrak daun jambu biji efektif sebagai antivirus dengue secara in vitro