Latar Belakang: Meningkatnya penggunaan media sosial dalam dekade ini menarik kalangan peneliti untuk melakukan observasi dan penelitian mengenai efek dari media sosial tersebut. Penelitian tentang efek negatif dari penggunaan media sosial menunjukan penurunan dari fungsi kognitif yaitu memori kerja. Kapasitas memori kerja merupakan sistem memori yang bertanggung jawab atas pengelolaan, manipulasi, dan transformasi dari berbagai informasi yang diambil dan memegang peranan penting dalam aktivitas kehidupan sehari-hari maupun akademik. Penelian ini bertujuan untuk mengatahui apakah terdapat hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan kapasitas memori kerja. Metode: Penelitian menggunakaan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil dari 105 mahasiwa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dengan teknik total sampling dengan restriksi kriteria inklusi dan esklusi. Responden diminta untuk mengisi Biodata Diri , Lie Scale Minnesota Multiphasic Personality Inventory (L-MMPI) untuk menilai tingkat kejujurannya, Social Networking Time Use Scale (SONTUS) untuk mengukur intensitas penggunaan media sosial, dan Digit Span Test (DST) untuk mengukur kapasitas memori kerja. Metode analisis yang digunakan adalah uji chi square dan spearman’s rank. Hasil: Uji spearman’s rank terhadap hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dan kapasitas memori kerja dinyatakan tidak signifikan dengan nilai probabilitas sebesar p=0,656 (p>0,05). Simpulan: Tidak ada hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan kapasitas memori kerja

Kata Kunci: Intensitas, media sosial, kapasitas memori kerja.