Penulis Utama : Robi’ah Qurrotu A’yun
NIM / NIP : D1216057
×

Salah satu unsur penting dalam sebuah komunikasi adalah adanya pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Sebuah komunikasi tanpa adanya pesan akan menimbulkan kegagalan pada komunikasi yang dilakukan. Hal tersebut berlaku bagi keseluruhan jenis komunikasi, termasuk komunikas massa. Film merupakan sebuah media komunikasi massa yang mempunyai kapasitas untuk menyebarluaskan pesan yang sama secara serempak dan masif. Dengan melihat film, masyarakat dapat memperoleh informasi dan suatu gambaran akan realitas tertentu. 
Memaknai pesan yang terdapat dalam sebuah komunikasi, bisa dilakukan dengan beberapa cara dan teori yang ada. Salah satu teori yang dapat digunakan untuk menguraikan makna sebuah pesan adalah teori Semiotika. Teori ini berfokus pada memaknai pesan melalui tanda atau simbol yang terdapat dalam pesan tersebut. Dalam penelitian ini,peneliti menggunakan teori semiotika Roland Barthes untuk mengkaji tanda-tanda melalui tahapan pemberian makna denotasi dan konotasi kemudian menganalisis mitos.
Penelitian ini mengkaji 6 indikator perempuan bule hunter yang direpresentasikan dalam film “Kenapa Harus Bule?”. Keenam indikator ini dipilih setelah peneliti melakukan kajian terhadap fenomena perempuan bule hunter lewat data literatur seperti buku, artikel online, dan penelitian terkait bule hunter yang secara detail menjelaskan atau mengungkapkan bagaimana stigma atau pandangan masyarakat terhadap perempuan bule hunter di Indonesia. 
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa perempuan bule hunter yang digambarkan dalam film “Kenapa Harus Bule?” tersebut sesuai dengan 6 indikator penelitian yang antara lain adalah perempuan bule hunter direpresentasikan sebagai perempuan yang menggoda dan kerap memakai dandanan atau make up yang tebal dan mencolok. Meskipun begitu, tokoh dalam film ini digambarkan masih menjaga kehormatannya sebagai seorang wanita. Perempuan bule hunter juga mendambakan pernikahan dengan pria bule. Namun, sebagian besar memiliki anggapan bahwa kebanyakan pria lokal cenderung bersikap konservatif soal hubungan antara pria dan wanita. Selain itu mereka juga menginginkan adanya emansipasi. Meskipun begitu, hasil analisa dalam penelitian ini bukanlah untuk mengambarkan sosok perempuan bule hunter secara umum melainkan sosok perempuan bule hunter yang ada dalam diri pemain utama film tersebut.

Kata Kunci: Semiotika Roland Barthes, Film, Representasi Perempuan, Bule Hunter

×
Penulis Utama : Robi’ah Qurrotu A’yun
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D1216057
Tahun : 2019
Judul : Representasi perempuan “bule hunter” dalam film kenapa harus bule? (kajian semiotika terhadap representasi perempuan bule hunter dalam film kenapa harus bule? Tahun 2018)
Edisi :
Imprint : Surakarta - FISIP - 2019
Program Studi : S-1 Ilmu Komunikasi Non Reguler
Kolasi :
Sumber : UNS-FISIP Jur. Ilmu Komunikasi-D1216057-2019
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Ch. Heny Dwi Surwati, S.Sos., M.Si
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.