Penulis Utama |
: |
Aulia Rahman |
Penulis Tambahan |
: |
- |
NIM / NIP |
: |
S201402003 |
Tahun |
: |
2019 |
Judul |
: |
Peranan Ekstrak Solanum Lycopersicum L Terhadap Ekspresi Basic Fibroblast Growth Factors(Bfgf) Dan Pencegahan Skar Hipertrofik Pada Tikus Strain Wistar |
Edisi |
: |
|
Imprint |
: |
Surakarta - F. Pascasarjana - 2019 |
Kolasi |
: |
|
Sumber |
: |
UNS-F. Pascasarjana Prog. Spesialis Kulit dan Kelamin-S201402003-2019 |
Subyek |
: |
BASIC FIBROBLAST GROWTH FACTORS, SKAR HIPERTROFIK, SOLANUM LYCOPERSICUM L |
Jenis Dokumen |
: |
Tesis |
ISSN |
: |
|
ISBN |
: |
|
Abstrak |
: |
Abstrak Pendahuluan: Luka merupakan suatu kondisi yang rusak atau hilangnya jaringan tubuh yang terjadi dikarenakan adanya beberapa faktor yang mengganggu sistem pertahanan tubuh. Terdapat beberapa growth factors yang berperan terhadap proses penyembuhan luka salah satunya adalah basic fibroblast growth factors (bFGF). Basic fibroblast growth factors berperan penting dalam proses penyembuhan luka dengan mempromosikan proliferasi sel fibroblas, merangsang neovaskularisasi dan peningkatan sintesis kolagenase. Terutama dalam meregulasi kolagen tipe I dan III serta ekspresi fibronektin. Selain itu, bFGF juga berperan sebagai faktor kemotaktik poten yang memiliki kemampuan menghambat diferensiasi sel fibroblas dan pembentukan miofibroblas yang berlebihan. Sehingga, dapat mencegah proses pembentukan skar hipertrofik. Reactive species oxygen (ROS) memiliki peran penting dalam fungsi seluler. Jumlah ROS akan meningkat pada kondisi patologis, sehingga dapat menyebabkan cidera oksidatif dan terjadinya fibrosis kulit. Penggunaan antioksidan merupakan tindakan preventif terhadap efek dari ROS. Terdapat beberapa tanaman organik yang memiliki kandungan nutrisi yang baik termasuk asam askorbat, vitamin E, karoten dan fenolat. Salah satunya adalah buah Solanum lycopersicum L (tomat) yang merupakan sumber nutrisi antioksidan penting. Kandungan enzim antioksidan dalam Solanum lycopersicum L dapat meliputi enzim superoksida dismutase (SOD), catalase (CAT)dan ascorbat peroxidase (ACX) serta scavenge radikal bebas yang dapat memberikan mekanisme pertahanan melawan ROS. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan post test only control group design. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bagian Farmasi Universitas Setia Budi (USB)menggunakan hewan coba tikus strain wistar sebanyak 30 ekor yang dibagi dalam 3 kelompok. Seluruh tikus pada tiap kelompok dilakukan perlukaan pada area punggung dengan perlakuan maupun tanpa perlakuan selama 28 hari. Kelompok 1 dengan perlakuan penggunaan topikal Solanum lycopersicum L 20% gel. Kelompok 2 dengan perlakuan penggunaan topikal intrasite ®gel. Kelompok 3 tanpa perlakuan apapun. Penilaian ekspresi bFGF dan scar elevation index berdasarkan pemeriksaan imunohistokimia maupun histopatologi dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Hasil: Berdasarkan analisis data didapatkan tidak ada perbedaan dari ekspresi bFGF yang bermakna pada ketiga kelompok tikus. Hasil analisis penilaian SEI didapatkan perbedaan yang bermakna. Pada kelompok 1 dengan perlakuan penggnaan topikal Solanum lycopersicum L 20% gel tidak terbentuk skar hipertrofik Kesimpulan: Tidak dapat perbedaan yang bermakna dari ekspresi bFGFpada ketiga kelompok tikus. Terdapat perbedaan bermakna dari SEI pada kelompok 1 yang tidak terbentuk skar hipertrofik. Kata Kunci: basic fibroblast growth factors, skar hipertrofik, solanum lycopersicum l
|
File Dokumen Tugas Akhir |
: |
abstrak.pdf Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. Lemb Publikasi.pdf COVER.pdf BAB_I.pdf BAB_II.pdf BAB_III.pdf BAB_IV.pdf BAB_V.pdf DAPUS.pdf |
File Dokumen Karya Dosen |
: |
- |
Status |
: |
Public |
Pembimbing |
: |
1. DR. Dr. Indah Julianto, Sp.KK(K) 2. DR. Dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK(K) |
Catatan Umum |
: |
|
Fakultas |
: |
Pascasarjana |