×
Peneliti memilih lokus pada Organisasi Gerakan Menulis Buku Indonesia yang berada di Kecamatan Jebres, Surakarta. Selain itu, peneliti melakukan penelitian di Graha Saba Buana sebagai tempat Festival Literasi dan beberapa sekolah peserta Gerakan Sekolah Menulis Buku di Surakarta dan Sekitarnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi mobilisasi sumberdaya pada Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB). Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori gerakan sosial baru dan teori mobilisasi sumberdaya oleh McCharty dan Zald. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, data yang diambil menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Informan diambil menggunakan teknik purposive sampling. Untuk menjamin vaiditas data digunakan triangulasi teknik, sedangkan analisis data yang digunakan adalah model holistik.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa Gerakan Sekolah Menulis Buku merupakan gerakan yang dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan budaya literasi melalui lomba menulis puisi yang dilaksanakan serentak di 7 kabupaten se Soloraya. Gerakan ini termasuk dalam gerakan sosial baru dengan strategi memobilisasi sumberdaya moral, kultural, organisasi-sosial, dan material dengan pihak formal dan pihak informal yang bersifat gerakan maupun non gerakan. Dimensi pendorong dan penghambat dalam gerakan ini muncul dari segi internal maupun eksternal tim. Dimensi pendorong internal berasal dari team work yang menjunjung tinggi asas gotong royong, keterbukaan untuk saling belajar, jejarang pertemanan, menjunjung tinggi komitmen moral, strategic planning, kepemimpinan demokratis, linearnya visi gerakan ini dengan pemerintah dan juga dari segi eksternal gerakan ini didukung oleh banyak pihak baik dari pemerintah maupun perusahaan. Hambatan dalam gerakan ini dari segi internal adalah pengambilan timing yang kurang tepat dengan jadwal sekolah, kondisi tim masih dalam proses updgrading, jadwal pekerjaan yang bertumpuk dengan pekerjaan lain dan perubahan konsep acara secara mendadak. Sedangkan hambatan yang datang dari segi eksternal berasal dari beberapa pihak yang belum bisa menerima konsep GSMB dengan baik. Gerakan ini menjadi program yang sejalan dengan pengembangan literasi oleh pemerintah melalui kurikulum yang dirumuskan bagi sekolah, GSMB telah mampu melahirkan dan mewadahi penulis-penulis baru, gerakan ini juga mengembangkan pendidikan karakter melalui berdonasi.
Kata Kunci : Gerakan Sosial Baru, Budaya Literasi, Strategi Mobilisasi
Sumberdaya