ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) model pembelajaran mana yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik pada pokok bahasan transformasi di antara model pembelajaran discovery learning dengan alat
peraga petak transformasi dan model pembelajaran langsung (2) siswa yang memiliki kecerdasan spasial mana yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik pada pokok bahasan transformasi geometri di antara siswa yang memiliki
kecerdasan spasial tinggi, sedang dan rendah (3) pada masing-masing model pembelajaran, siswa yang memiliki kecerdasan spasial mana yang dapat menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik di antara siswa yang memiliki
kecerdasan spasial tinggi, sedang dan rendah (4) pada masing-masing kategori kecerdasan spasial, model pembelajaran mana yang dapat menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik pada pokok bahasan transformasi geometri di
antara model pembelajaran discovery learning dengan alat peraga petak transformasi dan model pembelajaran langsung.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu dengan rancangan faktorial 2×3. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMK Negeri I Surakarta tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari delapan kelas sebanyak
251 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling dengan mengundi delapan kelas sehingga terpilih dua kelas, yaitu kelas XI Akuntansi 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI Akuntansi 2 sebagai kelas kontrol. Sampel penelitian merupakan siswa yang berasal dari dua kelas tersebut dengan masingmasing kelas terdiri dari 31 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi untuk mengumpulkan data yang berupa data nilai UAS semester ganjil, metode tes untuk data kecerdasan spasial dan metode tes untuk data prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan transformasi geometri. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel
tak sama, kemudian dilakukan uji lanjut pasca anava yaitu uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe. Sebelum analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dilakukan, data diuji dengan menggunakan uji Liliefors untuk
mengetahui normalitasnya dan diuji dengan metode Bartlet untuk mengetahui homogenitasnya. Dari hasil analisis data diperoleh simpulan sebagai berikut (1) model pembelajaran discovery learning dengan alat peraga petak transformasi
menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik daripada model pembelajaran library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ix langsung (2) siswa yang memiliki kecerdasan spasial tinggi menghasilkan prestasi belajar matematika sama baiknya dengan siswa yang memiliki kecerdasan spasial sedang dan rendah (3) pada masing-masing model pembelajaran, siswa yang
memiliki kecerdasan spasial tinggi menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan siswa yang memiliki kecerdasan spasial sedang dan rendah dan (4) pada masing-masing tingkat kecerdasan spasial, siswa yang diberi model
pembelajaran discovery learning dengan alat peraga petak transformasi selalu memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang diberi model pembelajaran langsung. 
Kata Kunci: discovery learning, alat peraga petak transformasi, kecerdasan spasial, transformasi geometri, prestasi belajar matematika