×
Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan dunia yang membawa dampak sosial dan ekonomi, juga tidak hanya terjadi di negara maju namun juga di negara berkembang. Obesitas dapat berkembang menjadi non-communicable disease. Salah satu faktor risiko obesitas ialah mengkonsumsi makanan berkalori tinggi seperti makanan berlemak, manis dan tingi garan dapat menimbulkan efek kecanduan. Adiksi maknan menimbulkan efek yang serupa dengan kecanduan obat-obatan dan terdapat kesamaan ciri dengan substance dependance pada DSM IV. Studi terkait adiksi makanan pada remaja SMA masih sedikt dilakukan dan penelitian dilakukan pada remaja karena perilaku makan yang tidak sehat serta kecendrungan berkembang menjadi adiksi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan adiksi makanan dengan ovesitas pada ana SMA Negeri 7 Surakarta.
Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik menggunakan rancangan penelitian cross sectional, yang sdilakukan pada bulan September–Desember 2019. Penentuan sampel dilakukan secara simple random sampling. Subjek Penelitian berupa 149 siswa kelas X, XI, dan XII. Variabel bebas adalah adiksi makanan, variabel terikat adalah obesitas dan variabel luar terkendali adalah aktivitas fisik. Adiksi makanan dinilai dengan kuesioner mYFAS 2.0, data obesitas didapatkan dengan pengukuran berat dan tinggi badan, sedangkan aktivitas fisik dinilai dengan kuesioner IPAQ short-version. Variabel adiksi makanan, obesitas, dan aktivitas fisik dianalisis dengan uji regresi logistik, dan antara variabel adiksi makanan dan aktivias fisik dianalaisi dengan uji Chi-square
Hasil: Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara adiksi makanan dan obesitas (p=0,228), juga antara aktivitas fisik dan obesitas (p=0,941). Kemudian antara adiksi makanan dan aktivitas fisik juda didapatkan tidak signifikan (p=0, 940).
Simpulan: Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara adiksi makanan dengan obesitas maupun dengan aktivitas fisik.
Kata Kunci: adiksi makanan, obesitas, remaja