×
Latar Belakang: Prevalensi dan keparahan penyakit alergi terus meningkat secara global, terutama di negara dengan pendapatan rendah sampai menengah. Terapi alergi saat ini seperti kortikosteroid banyak memberikan efek samping dalam penggunaan jangka panjang. Ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava) berpotensi sebagai antihistamin yang dapat menjadi terapi alternatif pada penyakit alergi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antihistamin ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava) pada tikus putih (Rattus novergicus) yang diinduksi ovalbumin dinilai dari jumlah eosinofil jaringan kulit.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental design dengan rancangan post test only with control group design. Subjek penelitian berupa tikus putih jantan, umur 3-4 bulan, dan berat badan 200-300 gram. Sampel berjumlah 24 ekor tikus putih yang dibagi secara random ke dalam enam kelompok. Kelompok kontrol normal (K) tanpa perlakuan, kontrol negatif (KN) yang hanya diinduksi ovalbumin, kontrol positif (KP) diberikan metilprednisolon, dan kelompok perlakuan (KP1, KP2, KP3) diberikan ekstrak daun jambu biji dengan dosis berikut 27 mg/200 gram BB, 54 mg/200 gram BB, dan 108 mg/200 gram BB. Pengamatan efek antihistamin dinilai melalui gambaran histopatologi jaringan kulit berupa rata-rata jumlah infiltrasi eosinofil dengan menggunakan mikroskop cahaya. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Mann Whitney (?= 0,05).
Hasil penelitian: Uji Kruskal Wallis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan di antara enam kelompok perlakuan (p=0,00). Uji Post Hoc Mann Whitney menunjukkan perbedaan yang signifikan di antara semua pasangan kelompok (p=<0 p=0,021).>Simpulan: Ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava) memiliki efek antihistamin dengan menurunkan infiltrasi eosinofil pada jaringan kulit tikus putih (Rattus norvegicus) yang dinduksi ovalbumin.
Kata Kunci: ekstrak daun jambu biji, eosinofil, tikus putih, histopatologi kulit.