Penulis Utama : Didik Agung Sulistyo
NIM / NIP : S351802009
×

Tesis ini menganalisis ketentuan yang mengharuskan adanya novasi subjektif pasif bagi debitur yang bercerai dan alasan debitur menolak keharusan novasi subjektif pasif di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Pembantu Mojosongo.
Jenis penelitian empiris dengan pendekatan kualitatif menggunakan studi kasus tunggal. Sumber data menggunakan data primer dari hasil pengamatan dan wawancara. Analisis data dengan pemeriksaan, pengelompokkan, pengolahan, dievaluasi dan disimpulkan. Analisis data dilakukan setelah diadakannya terlebih dahulu pemeriksaan, pengelompokkan, pengolahan dan dievaluasi, sehingga diketahui validitasnya.
Hasil penelitian menyatakan bahwa keharusan dilakukannya novasi subjektif pasif terhadap debitur yang bercerai di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Pembantu Mojosongo, disebabkan adanya beberapa faktor yatu untukkelancaran pembayaran sisa hutang, kepastian terhadap jaminan hutang apabila kredit macet, sehingga jaminan hutang tersebut dapat dilelang. Selain itu diharuskannya novasi oleh bank untuk menghindari resiko adanya gugatan apabila kedudukan jaminan tidak jelas siapa pemiliknya entah milik suami atau milik istri atau menjadi milik ahli waris. Sehingga apabila debitur wanprestasi atau cidera janji maka kreditor sebagai pemegang Hak Tanggungan dapat langsung mengajukan permohonan lelang ke Kantor Lelang untuk melakukan penjualan terhadap barang jaminan yang dibebankan Hak Tanggungan tanpa perlu meminta penetapan pengadilan terlebih dahulu. Dengan demikian keharusan dilaksanakannya novasi ini merupakan payung pelindung bagi bank untuk kredit yang telah diberikan. Adanya debitur yang menolak adanya novasi yang dikarenakan debitur bercerai, disebabkan oleh beberapa hal yaitu adanya kesepakatan debitur yang bercerai untuk menentukan siapa yang bertanggungjawab terhadap sisa hutang yang belum terbayar dan adanya perceraian debitur yang tidak dipublikasikan kepada bank, sehingga bank tidak mengetahui status debitur yang telah bercerai. Terhadap tindakan tersebut, mengakibatkan beban debitur yang menerima kesepakatan menjadi debitur baru semakin berat sehingga memungkinkan pemasangan Roya pada hak tanggungan karena debitur wanprestasi.</p>

Kata Kunci :</strong> novasi, novasi subjektif pasif, perceraian debitor</p>

×
Penulis Utama : Didik Agung Sulistyo
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S351802009
Tahun : 2020
Judul : Novasi Subjektif Pasif sebagai Akibat Perceraian Debitur
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2020
Program Studi : S-2 Kenotariatan
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prog. Studi Magister Kenotariatan-S351802009-2020
Kata Kunci : novasi, novasi subjektif pasif, perceraian debitor
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Burhanudin Harahap, SH.,MH.,MSI., Ph.D.
Penguji :
Catatan Umum : Lamp tidak tersedia
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.