ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk, 1) mendeskripsikan aspek-aspek kompleksitas ide
dalam novel Lintang Lantip karya Aishworo Ang; 2) mengetahui aspek-aspek
kompleksitas aktivitas dalam novel; 3) mengetahui aspek-aspek kompleksitas hasil budaya
dalam novel; 4) mengetahui aspek-aspek nilai pendidikan karakter dalam novel; 5)
mengetahui relevansi dalam novel Lintang Lantip karya Aishworo Ang dengan
pembelajaran sastra di SMP. Analisis yang dilakukan pada novel tersebut, mengacu pada
teori antropologi sastra Koentjaraningrat yang membagi kompleksitas budaya menjadi tiga
aspek yakni, (1) kompleksitas ide budaya, (2) kompleksitas aktivitas budaya, dan (3)
kompleksitas wujud budaya. Selain itu, analisis yang digunakan dalam mengulas nilai-nilai
pendidikan karakter merujuk pada teori Thomas Linckona, yang diperjelas dengan ulasan
pendidikan karakter versi Kemendiknas. Pendidikan karakter terdiri dari 18 aspek nilai
yang terfokus pada lima di dalam novel yakni, (1) kerja keras, (2) toleransi, (3) peduli
sosial, (4) peduli lingkungan, dan (5) religius. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan yakni pendekatan antropologi sastra.
Data-data primer didapatkan dari kutipan-kutipan dalam novel yang mengandung unsurunsur

kompleksitas budaya dan nilai pendidikan karakter. Data sekunder didapatkan
dengan wawancara mendalam dan studi pustaka dari sumber-sumber yaitu jurnal, buku,
artikel, penelitian yang relevan dan penelitian terdahulu. Analisis data dilakukan dengan
analisis isi atau content analysis. Hasil penelitian didapatkan bahwa keseluruhan aspekaspek

yang menjadi landasan teori dalam analisis termuat dalam novel Lintang Lantip.
Kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian: 1) kompleksitas ide dalam novel
sejumlah 179 kutipan; 2) kompleksitas aktivitas dalam novel sejumlah 62 kutipan; 3)
terdapat kompleksitas hasil budaya sejumlah 68 kutipan; 4) nilai-nilai pendidikan karakter
terdapat sejumlah 44 kutipan; 5) relevansi antara novel Lintang Lantip dengan materi
pembelajaran sastra di SMP. Selain itu, novel ini memuat aspek-aspek intrinsik amanat
yang cukup dominan, sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam materi
cerita pendek atau fiksi.
 
Kata Kunci: antropologi, sastra, pendidikan, karakter, novel