Penulis Utama | : | Qoniatul Mubarokah |
NIM / NIP | : | S111708014 |
ABSTRAK
Humor Cucuk Lampah merupakan salah satu sarana berhumor bagi masyarakat daerah tertentu yang dilakukan saat upacara pernikahan berlangsung. Humor tersebut dihadirkan setelah kirab Kesatriyan. Humor Cucuk Lampah menggunakan aspek-aspek pragmatik yang disimpangkan untuk menciptakan humor. Hal yang menarik untuk dikaji antara lain pelanggaran prinsip kerja sama, pelanggaran prinsip kesantunan, dan mendeskripsikan faktor, dan fungsi terjadinya pelanggaran maksim dalam humor Cucuk Lampah. Penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan adanya kelucuan yang diakibatkan aspek-aspek pragmatis berdasarkan pada rumusan masalah.
Penelitian ini menggunakana metode kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan Cucuk Lampah yang berdialog dengan pambiwara, penyanyi, dhomas, dan manggala. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak, dengan teknik dasar berupa teknik sadap. Teknik lanjutan berupa teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam, dan teknik catat. Data yang telah ditranskripkan kemudian dianalisis menggunakan metode padan pragmatis dengan teknik heuristik. Hasil penyajian data disajikan secara deskriptif dengan metode penyajian informal dan formal untuk memudahkan pemahaman hasil analisis data melalui kata-kata atau kalimat-kalimat.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa humor Cucuk Lampah pada aspek-aspek pelanggaran prinsip kerja sama dan kesantunana meliputi: 1) pelanggaran maksim kerja sama, terdiri dari a) maksim kuantitas, b) maksim kualitas, c) maksim relasi, d) maksim cara. Pelanggaran dua maksim terdiri a) maksim kuantitas dan maksim kualitas, b) maksim kuantitas dan maksim relasi, dan c) maksim kualitas dan maksim relasi. 2) pelanggaran prinsip kesantunan, terdiri dari a) maksim kearifan, b) maksim kedermawanan, c) maksim pujian, d) maksim kerendahan hati, e) maksim kesepakatan, dan f) maksim simpati. Sementara, faktor dan fungsi pelanggaran maksim yang dimanfaatkan oleh Cucuk Lampah untuk menimbulkan humor meliputi: 1) Faktor penyimpangan maksim terdiri dari a) mempermainkan maksim, b) melanggar maksim, c) menyalahi maksim, d) memilih keluar maksim, dan e) meniadakan maksim. 2) fungsi pelanggaran maksim terdiri dari a) menegaskan, b) menyatakan, c) menunjuk, d) meminta, e) bertanya, f) menyuruh, g) melarang, h) menasehati, i) menantang, j) menyindir k) menyombongkan diri, l) mengejek, m) menyalahkan, n) ucapan terima kasih, o) mengeluh, p) membela diri, q) bersumpah, r) mengancam.
Kata kunci: humor, cucuk lampah, pragmatik
Penulis Utama | : | Qoniatul Mubarokah |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | S111708014 |
Tahun | : | 2019 |
Judul | : | Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Prinsip Kesantunan Oleh Cucuk Lampah Dalam Menciptakan Humor Pada Upacara Pernikahan Di Magetan |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - F. Pascasarjana - 2019 |
Program Studi | : | S-2 Linguistik (Deskriptif) |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-Fak. Pasasarjana Prog. Linguistik-S111708014-2019 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Tesis |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Prof. Dr. Djatmika, M. A. 2. Prof. Dr. Sumarlam, M. S. |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Sekolah Pascasarjana |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|