Klaster industri merupakan sistem konsentrasi geografis industri yang saling terkait dan komplementer. Kebertahanan merupakan kemampuan sistem untuk bangkit dan beradaptasi sebagai bentuk respon terhadap munculnya ancaman. Klaster sebagai sebuah sistem Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) dapat mencapai kebertahanan ketika memiliki kemampuan interkoneksi pada lokasi geografis dan responsivitas pada setiap unsur pembentuknya. Interkoneksi dapat ditunjukkan melalui adanya kedekatan akses dan keterhubungan interaksi antar sistem di dalamnya. Responsivitas dapat dilihat pada kemampuan mengembangkan inovasi, adaptif terhadap penggunaan teknologi serta responsif terhadap berbagai ancaman dalam praktik bisnis. Klaster industri jenang Kaliputu sebagai wilayah pengembangan Produk Unggulan Daerah (PUD) Kabupaten Kudus memiliki potensi penyerapan tenaga kerja lokal serta berdaya saing. Namun, klaster yang terletak di Desa Kaliputu Kecamatan Kota ini eksistensi pengembangannya mengalami keterancaman baik dari segi faktor produksi, prasarana bisnis maupun dukungan pemerintah. Beberapa ancaman di antaranya fenomena industrialisasi yang mengancam pasokan SDM tenaga kerja, rendahnya minat masyarakat lokal dalam mengembangkan usaha, persaingan produk jenang dari luar desa, skala usaha yang masih kecil serta sulitnya perusahaan memasarkan produk. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebertahanan klaster industri jenang Kaliputu. Berdasarkan metode deskriptif kualitatif dengan analisis data model Miles and Huberman didapat hasil bahwa kebertahanan klaster industri jenang Kaliputu berada dalam kondisi kebertahanan terlemah (high movability, low adaptability). Komponen dari faktor produksi yang menunjang kebertahanan klaster adalah adanya kedekatan akses serta ketersediaan minat pada komponen Sumber Daya Manusia/SDM dalam meneruskan tradisi usaha klaster jenang. Komponen dari prasarana bisnis yang menunjang kebertahanan klaster di antaranya dipertahankannya penggunaan komponen bahan baku resep tradisi, adanya inovasi pengembangan produk, penggunaan sosial media pada komponen akses pemasaran produk serta adanya kedekatan akses pada komponen jasa industri pendukung bisnis. Komponen dukungan pemerintah yang menunjang kebertahanan klaster industri jenang Kaliputu di antaranya dukungan dalam melestarikan kegiatan tradisi tahunan Kirab Budaya Jenang Tebokan serta dukungan dalam penyediaan bantuan peralatan produksi jenang.

Kata Kunci: Kebertahanan, Klaster Industri, Kebertahanan Klaster,  Kualitatif., Deskriptif.