×
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan cabai merah dan menganalisis elastisitas permintaan cabai merah Di Kota Surakarta. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Sedangkan pengambilan lokasi penelitian adalah secara sengaja. Kota Surakarta digunakan sebagai lokasi penelitian karena meskipun permintaan cabai merah di Kota Surakarta selama penelitian yaitu tahun 1993-2007 relatif berfluktuasi, akan tetapi permintaannya cenderung mengalami peningkatan. Hasil analisis data dengan menggunakan metode regresi linier berganda. Model ini memiliki nilai R2 sebesar 79,6%, yang berarti bahwa besarnya sumbangan variabel harga cabai merah besar, harga cabai merah keriting, jumlah penduduk, dan pendapatan per kapita terhadap variasi permintaan cabai merah besar di Kota Surakarta sebesar 79,6%, sedangkan sisanya 20,4% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar variabel yang diteliti. Pada uji F diketahui bahwa variabel harga cabai merah besar, harga cabai merah keriting, harga bawang merah, jumlah penduduk, dan pendapatan per kapita secara bersama berpengaruh terhadap permintaan cabai merah di Kota Surakarta. Pada uji-t diperoleh bahwa variabel-variabel yang diteliti secara parsial juga berpengaruh nyata terhadap permintaan cabai merah besar di Kota Surakarta. Koefisien elastisitas harga mempunyai nilai sebesar -0,89, karena nilai ini kurang dari satu maka elastisitasnya bersifat inelastis. Koefisien elastisitas silang untuk cabai merah keriting mempunyai nilai sebesar 1,67 karena nilai elastisitas bertanda positif hal ini menunjukkan bahwa cabai merah keriting merupakan barang subtitusi, sedangkan nilai elastisitas untuk bawang merah adalah -0,84 karena nilai elastisitas bertanda negatif hal ini menunjukkan bahwa bawang merah merupakan barang komplementer, dan untuk koefisien elastisitas pendapatan mempunyai nilai sebesar 0,42 karena nilai ini bertanda positif maka hal ini menujukkan bahwa cabai merah merupakan barang normal. Adapun saran yang diberikan adalah pemerintah lebih memperhatikan tata niaga sayur-sayuran, khususnya cabai merah sehingga penyediaan cabai merah dalam bentuk segar setiap hari dan sepanjang tahun dapat dirancang secara baik.