×
Latar Belakang: Daun afrika (Vernonia amygdalina) dikenal sebagai tanaman obat yang memiliki efek hipoglikemik dan antidiabetik pada diabetes melitus tipe 2 (DMT2). Namun, kemampuannya untuk meningkatkan sensitivitas insulin belum banyak diteliti pada model sindrom metabolik, yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler dan DMT2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti efek hipoglikemik, efek antidiabetik dan kemampuan daun afrika untuk memperbaiki sensitivitas insulin dengan melihat nilai HOMA-IR pada tikus wistar sindrom metabolik. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat experimental analytic randomized control group post test only design dan dilakukan di Laboraturium Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada (PSPG-UGM) Yogyakarta. Sebanyak 25 ekor tikus Wistar dengan berat badan 150-200g diinduksi dengan high-fat high-fructose diet (HFFD) serta streptozotocin-nikotinamid (STZ-Na), kemundian dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu: kelompok I (kontrol normal), kelompok II (kontrol positif), kelompok III, IV, dan V sebagai kelompok dengan pemberian ekstrak etanol daun afrika (EDA). Tiga minggu pasca induksi, tikus diberi EDA per oral setiap hari dengan dosis 50mg/kgBB untuk kelompok III, 100mg/kgBB untuk kelompok IV, dan 150mg/kgBB untuk kelompok V. Kadar glukosa darah puasa (GDP), insulin puasa dan HOMA-IR dievaluasi 4 minggu pasca pemberian EDA. Kemudian data dianalisis dengan one-way ANOVA dilanjutkan post-hoc Tukey. Hasil Penelitian: Ekstrak etanol daun afrika mampu menurunkan GDP, meningkatkan insulin, dan mampu memperbaiki resistensi insulin (HOMA-IR) secara signifikan (p < 0>