×
Latar Belakang. Dermatitis Kontak Okupasional (DKO) adalah penyakit non-infeksius yang disebabkan oleh kontak antara kulit dengan substansi yang digunakan saat bekerja. Berdasarkan jenisnya terdapat dua jenis dermatitis kontak yaitu, dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi. Dermatitis kontak iritan adalah perdangan kulit yang disebabkan oleh paparan dari agen eksogen yang tidak membutuhkan sensitisasi sebelumnya pada sistem imun sehingga bersifat non-immunologik. Dermatitis Kontak Alergi adalah peradangan kulit yang didasari oleh reaksi hipersensitivitas tipe IV atau tipe lambat, bersifat akut ataupun kronik akibat bahan eksogen yang bersifat alergen yang hanya terjadi pada individu yang rentan yang sebelumnya telah peka. Lama kerja adalah lama waktu untuk melakukan sesuatu kegiatan atau lama waktu seseorang sudah bekerja. Lama kerja mempengaruhi kejadian dermatitis kontak okupasional. Semakin lama pekerja berkontak dengan bahan kimia yang bersifat iritan maupun sensitizer, maka peradangan atau iritasi kulit dapat terjadi sehingga menimbulkan kelainan kulit. Paparan bahan kimia tersebut bisa menyebabkan kerusakan sel kulit. Akibatnya, para pekerja memiliki risiko tinggi terkena dermatitis kontak okupasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama kerja dengan kejadian dermatitis kontak okupasional pada pekerja kebun teh. Metode. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Metode pengambilan data menggunakan quota sampling. Penelitian dilakukan di Kebun Teh Kemuning, Karanganyar. Kuesioner yang digunakan adalah Nordic Occupational Skin Quistionnaire (NOSQ) 2002. Analisis data yang digunakan adalah uji chi square untuk mengetahui hubungan lama kerja dengan kejadian dermatitis kontak okupasional pada pekerja kebun teh. Hasil. Hasil anailisis menunjukan tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara lama kerja dengan kejadian DKO pada pekerja kebun teh (p = 0.480), hal ini didasarkan pada nilai signifikansi (p < 0>