ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh corporate governance dan organizational slack terhadap pengungkapan sustainability report dengan kinerja keuangan sebagai variabel mediasi. Corporate governance diproksikan dengan dewan direksi, komisaris independen, dan komite audit. Organizational slack diproksikan dengan available slack, potential slack, dan recoverable slack. Variabel mediasi adalah kinerja keuangan diukur dengan debt to total asset ratio. Populasi penelitian adalah perusahaan sektor properti dan konstruksi terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2017. Sampel dikumpulkan dengan metode purposive sampling dengan 194 hasil observasi dari 39 perusahaan. Analisis regresi jalur digunakan untuk menguji hipotesis yang dirumuskan. Hasil analisis menunjukkan proksi dari corporate governance dan organizational slack berpengaruh secara langsung terhadap pengungkapan sustainability report, terkecuali komite audit yang menunjukkan tidak berpengaruh. Proksi dari corporate governance dan organizational slack juga berpengaruh terhadap kinerja keuangan, terkecuali komisaris independen dan komite audit yang tidak berpengaruh. Kinerja keuangan juga memiliki pengaruh terhadap pengungkapan sustainability report. Penelitian ini menunjukkan debt to total asset ratio mampu memediasi proksi potential slack dari organizational slack terhadap pengungkapan sustainability report secara sempurna, namun debt to total asset ratio tidak mampu memediasi pengaruh antara corporate governance terhadap pengungkapan sustainability report. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan pengukuran kinerja keuangan lainnya seperti profitabilitas atau likuiditas.
Kata kunci: corporate governance, kinerja keuangan, mediasi, organizational slack, pengungkapan sustainability report