×
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meneliti partisipasi perempuan dalam perencanaan pembangunan partisipatif ditinjau dari aspek aktivitas, akses, kontrol dan manfaat perencanaan pembangunan partisipatif bagi perempuan serta faktor-faktor yang menghambat partisipasi perempuan dalam perencanaan pembangunan partisipatif. Penelitian dilakukan di Kelurahan Laweyan Kecamatan Laweyan Kota Surakarta sebagai wilayah yang dikenal dengan “Kampung Batik Laweyan” dan juga sebagai wilayah dengan karakteristik penduduk yang heterogen. Bentuk penelitian adalah deskriptif kualitatif. Data yang digunakan berasal dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara dengan pihak-pihak yang terkait seperti perempuan yang hadir dalam kegiatan perencanaan pembangunan partisipatif, aparat kelurahan, pengurus LPMK, pengurus RT dan pengurus RW, dan panitia penyelenggara perencanaan pembangunan partisipatif. Selain itu, teknik lain yang digunakan adalah FGD (Focus Group Discussion), observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan teknik analisis gender model Harvard. Dalam penelitian ini validitas data dilakukan dengan teknik trianggulasi data dengan menggunakan beberapa sumber untuk menjamin kevaliditasannya. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: (i) Kehadiran perempuan di musrenbangkel Laweyan belum mencapai kuota minimal 30%, sekalipun demikian perempuan aktif didalam forum. (ii) Akses perempuan didalam musrenbangkel Laweyan melalui sidang komisi paling banyak berada di komisi social budaya. (iii) Kontrol perempuan di dalam musrenbangkel Laweyan masih kurang karena posisi perempuan sebatas anggota. (iv) Musrenbangkel sangat memberikan manfaat bagi perempuan untuk mewadahi aspirasi, pengalaman,dan kebutuhan perempuan. (v) Dalam berpartisipasi, perempuan terhambat oleh beberapa faktor. Dalam penelitian ini untuk meyelesaikan permasalahan, penulis menyarankan perlu mensosialisasikan pentingnya musrenbangkel; menempatkan perempuan kedalam semua posisi di musrenbangkel; memberikan dorongan, kepercayaan penuh dan motivasi kepada perempuan supaya memanfaatkan peluang dalam musrenbangkel; dan pelaksanaan musrenbangkel yang tidak menghambat perempuan.