Penulis Utama | : | Achmad Abdul Latif |
NIM / NIP | : | D0313001 |
Indonesia merupakan negara berkembang yang mayoritas berkerja dari pertanian dengan kontribusi 14?ri total pendapatan negara. Pertanian di Indonesia tidak hanya terletak di wilayah pedesaan, namun juga perkotaan. Salah satu kota yang memiliki lahan pertanian di wilayahnya adalah Surakarta. Wilayah Surakarta sebagai kota yang berkembang banyak diminati pendatang sehingga mempengaruhi pertambahan penduduknya. Seiring pertumbuhan penduduk, kebutuhan lahan juga meningkat. Peningkatan kebutuhan lahan tidak diimbangi dengan jumlah luas lahan maka perlu alternatif lain. Pada tahun 2011 kota Surakarta hanya menyisakan 0,06% lahan yang belum difungsikan sehingga alternatif alih fungsi lahan menjadi meningkat. Kasus di Surakarta yaitu terkait alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian sehingga menyebabkan penyempitan lahan pertanian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses, faktor dan implikasi serta adaptasi petani akibat penyempitan lahan pertanian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian ini berada di tiga kelurahan di kota Surakarta yaitu Mojosongo, Banyuanyar dan Karangasem yang menjadi kawasan peruntukan pertanian. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori perubahan sosial digunakan sebagai analisa penyempitan lahan pertanian terhadap kehidupan masyarakat petani. Kemudian teori Treadmill of Production digunakan sebagai analisan kehidupan ekonomi dalam kajian lingkungan. Hasil penelitian ini menemukan proses penyempitan lahan pertanian dikarenakan sistem pewarisan masyarakat petani, ketimpangan pendapatan, terputusnya rantai regenerasi petani, meningkatnya kebutuhan alih fungsi lahan. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyempitan lahan ada empat yaitu faktor demografi, faktor ekonomi, faktor rasional petani dan faktor hukum dan penegakkanya. Implikasi terkait penyempitan lahan pertanian pada aspek ekonomi menyebabkan penurunan pendapatan petani, implikasi pada aspek sosial terkait dengan perubahan sosial kehidupan keluarga petani dan implikasi pada aspek ekologi pada berkurangnya daya serap lahan pertanian terhadap limbah perkotaan. Adaptasi yang dilakukan oleh masyarkat petani dalam menghadapi perubahan yaitu dengan mencari kerja sampingan atau beralih profesi untuk aspek ekonomi. Sedangkan aspek sosial penyesuain petani dengan perubahan fungsi dan peran anggota keluarga masyarkat petani di kota Surakarta. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penyempitan lahan di Surakarta terus terjadi sampai sekarang seiring dengan ketidak pedulian dan ketidak pahaman akan pentingnya pertanian di kota oleh berbagai pihak di Surakarta. Kata kunci : Penyempitan, Pertanian dan Perubahan Sosial
Penulis Utama | : | Achmad Abdul Latif |
Penulis Tambahan | : | 1. - 2. |
NIM / NIP | : | D0313001 |
Tahun | : | 2018 |
Judul | : | Dinamika perubahan kota : proses penyempitan lahan pertanian di kota Surakarta |
Edisi | : | - |
Imprint | : | Surakarta - FISIP - 2018 |
Program Studi | : | S-1 Sosiologi |
Kolasi | : | - |
Sumber | : | UNS-FISIP Jur. Sosiologi-D0313001-2018 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Siti Zunariyah, S.Sos.,M.Si 2. Dr. Supriyadi, S.U |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. ISIP |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|