Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan (1) menyebutkan dan menjelaskan muatan kritik sosial yang terdapat dalam kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul, (2) menyebutkan kelemahan kritik sosial yang dikemukakan dalam kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul, (3) menjelaskan muatan nilai pendidikan karakter dalam kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul, dan (4) menjelaskan relevansi kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul sebagai bahan ajar sastra Indonesia di SMA.
Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Sumber data yang dianalisis adalah kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput, hasil wawancara, artikel jurnal, buku, dan artikel dari internet. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik analisis isi dan wawancara. Uji validitas data yang digunakan agar mendapatkan data yang valid adalah triangulasi teori dan sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis konten (content analysis).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat enam muatan kritik sosial yang terdapat dalam kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul dan yang paling mendominasi adalah kemiskinan, (2) terdapat kelemahan kritik sosial yang dikemukakan dalam kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul berupa sudut pandang yang digunakan sang penyair dalam membuat puisi-puisinya, tidak adanya solusi, dan kata-kata vulgar, (3) ditemukan beberapa muatan nilai pendidikan karakter yang menonjol dalam kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul seperti religius, jujur, toleransi, dan peduli sosial, dan (4) kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul cocok dijadikan bahan ajar sastra di SMA kelas X. Hal ini dibuktikan dengan terdapatnya materi puisi yang termuat dalam kompetensi dasar bahasa Indonesia SMA kelas X. Selaras dengan kriteria bahan ajar yang baik menurut Kurniawati yaitu menimbulkan minat pembaca dan gaya penulisan (bahasanya) komunikatif dan semiformal. Selain itu, dapat dikatakan layak menjadi bahan ajar karena nilai pendidikan karakter yang ditemukan pada kumpulan puisi tersebut sesuai dengan kurikulum 2013.

Kata Kunci : kritik sosial, pendidikan karakter, puisi, bahan ajar, nilai sastra