Abstrak
Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang. Untuk memenuhi kebutuhan semen maka didirikanlah pabrik semen PT. Semen Gresik Pabrik Tuban (Persero) Tbk., yang sekarang sudah berganti nama menjadi PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan berlokasi di Desa Sumberarum, Kecamatan  Kerek, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur.  Menurut Fityatur (2015) keberadaan pabrik semen memberikan pengaruh
terhadap kehidupan masyarakat di sekitar lokasi pabrik seperti pendapatan masyarakat dan kesehatan masyarakat. Debu semen yang keluar dari cerobong pabrik semen yang terikut dalam aliran gas buang, salah satu penyebab utama penurunan
kualitas udara di sekitar pabrik khususnya dan di wilayah Tuban lainnya. Penyebaran limbah debu sesuai dengan arah angin bertiup. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menentukan kecenderungan arah penyebaran limbah debu semen ke lingkungan
di sekitarnya yang dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin serta curah hujan; (2) Menemukan pemodelan persamaan Alat Penangkap Debu Semen Metode Pengkabutan yang ramah lingkungan dan scale up nya ke industri;  (3) Menentukan nilai tambah  lingkungan yang diakibatkan oleh adanya  rekayasa mitigasi penyebaran limbah debu semen tersebut.
Lokasi penelitian di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan sekitarnya serta pembuatan Peralatan Penangkap Debu Metode Pengkabutan di Laboratorium PTK 2 Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Yogyakarta. Lokasi pengambilan sampel tanah pada 2 lokasi yaitu: (1) Di sekitar pabrik PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.; dan (2) Lokasi berjarak ± 1 km dari pabrik. Data penyebaran limbah debu semen didapatkan dari “Laporan Pelaksanaan RKL-RPL Izin Lingkungan Kegiatan Industri Semen Portland Di Desa Sumberarum Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban Periode Juli-Desember 2015. Pengoperasian Alat Penangkap Debu Semen Metode Pengkabutan skala laboratorium untuk menangkap debu semen yang keluar dari kolom pipa A dengan 5 variabel bebas yaitu: (1) Diameter nosel (Dn); (2) Jarak antara sprayer terhadap kolom (L);  (3) Kecepatan udara pada kolom (Vu); (4) Kecepatan air pada sprayer (Va); dan (5) Jarak ujung atas kolom dengan alat ukur debu (dust collector) (Z). Setiap variabel dilakukan ulangan percobaan 3 kali.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kecenderungan arah penyebaran limbah debu semen di Kabupaten Tuban yang dipengaruhi oleh  arah dan kecepatan angin serta curah hujan dengan menggunakan Windrose  pada bulan  Maret 2016  ke
barat dan kecepatan angin rata-rata adalah 1,05 m/s, Mei 2016 ke selatan dan 1,14 m/s,  Agustus 2016 ke barat dan 1,08 m/s serta Oktober – November 2016  ke timur dan 2,62 m/s; (2) Alat Penangkap Debu Semen Metode Pengkabutan merupakan alat
penangkap debu yang ramah lingkungan, dengan kondisi operasional yang optimum yaitu Dn=1,40 mm,  L=2 m, Vu=510 m/menit, Va=110 ml/menit, dan Z=100 cm. Variabel tetapnya adalah RH = 52%; T = 29 K ; P=0,99 atm, dengan
efisiensi 0,7628 atau 76,28%. Berdasarkan olah data menggunakan pemodelan Scilab maka ditemukan pemodelan persamaan untuk  optimasi kondisi operasi alat penangkap debu yaitu: ? =(1,1590.10ooC = 302 dengan rata-rata galat untuk 5 variabel  yaitu 1,02%.  Pemodelan persamaan ini sebagai dasar scale up ke industri, sedangkan untuk  optimasi nilai variabel yang disesuaikan dengan rencana  jumlah debu semen yang akan ditangkap oleh kabut maka menggunakan aplikasi Excel Solver. Jadi temuan pada disertasi ini yaitu pemodelan persamaan variabel Alat Penangkap Debu Semen Metode
Pengkabutan; (3) Nilai tambah  lingkungan yaitu dengan kadar debu semen yang keluar dari cerobong yang sudah dilewatkan ke Alat Penangkap Debu Semen Metode Pengkabutan di bawah baku mutu maka kualitas udara meningkat, kualitas tanah menjadi semakin subur dan tingkat kesehatan masyarakat menjadi meningkat.

Kata kunci : penyebaran debu, kecenderungan, pengkabutan, optimasi variabel, baku
mutu lingkungan