Penulis Utama : Nurita Dwi Afrinawati
NIM / NIP : H0813135
×

RINGKASAN

Nurita Dwi Afrinawati. H0813135. 2017. Analisis Pengendalian Kualitas Produk Wingko Babat Dyriana Di Kota Semarang dengan Metode Statistical Quality Control (SQC). Dibimbing oleh  Dr. Ir. Sri Marwanti M.S dan  Mei Tri Sundari SP. M,Si. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Wingko merupakan salah satu jenis makanan tradisional yang berasal dari Babat, Jawa Timur. Wingko juga berkembang di Semarang, Jawa Tengah dan lebih dikenal sebagai salah satu oleh-oleh khas Kota Semarang, Jawa Tengah. Selama proses pengolahan produk Wingko Babat pada Wingko Babat Dyriana masih ditemukan kerusakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kerusakan, batas toleransi penyimpangan, urutan prioritas perbaikan, faktor penyebab dan usulan tindakan perbaikan kerusakan wingko babat Dyriana.
Metode dasar penelitian adalah deskriptif analitis. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Wingko Babat Dyriana, Jl. Pandanaran No.57 Semarang. Metode penentuan key informant dilakukan dengan purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Validitas data menggunakan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan metode statistical quality control (SQC) dengan alat analisis (1) Cheeck sheet dan histogram untuk mengidentifikasi jenis kerusakan wingko babat, (2)   -chart untuk mengetahui batas toleransi kerusakan, (3) Diagram pareto untuk mengetahui urutan prioritas perbaikan, (4) Diagram fishbone untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kerusakan yang selanjutnya dirumuskan usulan tindakan perbaikan yang dapat diterapkan Wingko Babat Dyriana.
Hasil penelitian menunjukkan jenis kerusakan produk wingko babat yaitu wingko  babat  yang  gosong  atau  hangus  sebanyak  3330  buah  perbulan  atau
39,03% (kerusakan yang menjadi prioritas perbaikan atau menjadi kerusakan yang harus segera diselesaikan dalam waktu dekat), sedangkan wingko rasa pahit sebanyak 2629 buah perbulan atau 30,82% dan wingko babat yang patah atau bentuk tidak utuh sebanyak 2572 buah perbulan atau 30,15% (kedua kerusakan tersebut menjadi kerusakan yang tidak harus diselesaikan segera atau dalam waktu
dekat). Analisis   -chart ditemukan nilai batas toleransi sebesar 0,11; nilai UCL sebesar 0,13; dan nilai LCL sebesar 0,10 serta ditemukan 14 titik yang berada di luar nilai UCL dan 8 titik yang berada di luar nilai LCL. Prioritas perbaikan terhadap wingko yang gosong atau hangus yang disebabkan oleh faktor manusia dan mesin dapat diberikan usulan tindakan perbaikan yaitu; dari faktor manusia disebabkan oleh karyawan yang kurang hati-hati dan kurang teliti dan dapat diperbaiki dengan melakukan pengawasan, diberikan pelatihan serta pemberian reward kepada karyawan; faktor mesin karena api oven yang terlalu besar dan oven yang digunakan masih manual dapat di perbaiki dengan pengecekan alat-alat produksi secara rutin dan diganti dengan alat yang lebih baru.

 

×
Penulis Utama : Nurita Dwi Afrinawati
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : H0813135
Tahun : 2017
Judul : Analisis Pengendalian Kualitas Produk Wingko Babat Dyriana Di Kota Semarang Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc)
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Pertanian - 2017
Program Studi : S-1 Agribisnis
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Pertanian-Prog.-H3315039-2018
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Ir. Sri Marwanti M.S
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Pertanian
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.