Penulis Utama : Sunardi
NIM / NIP : T111108002
×

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tahapan genre
perkuliahan bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia dalam mencapai tujuan
sosialnya, realisasi leksikogramatika makna metafungsional (yang mencakup makna
eksperiensial, makna interpersonal, dan makna tekstual) pada genre perkuliahan bahasa
Inggris, dan hubungan antara realisasi leksikogramatika makna metafungsional dengan
tahapan genre perkuliahan bahasa Inggris dalam mencapai tujuan sosialnya.  
Data penelitian ini adalah tiga genre perkuliahan bahasa Inggris sebagai bahasa
asing yang dilakukan di tiga program studi bahasa Inggris berakreditasi A dari BAN-PT
Kemristekdikti, pada tiga perguruan tinggi yang ada di Kota Semarang. Data diambil
pada tahun akademik 2015 – 2016. Sumber data penelitian ini meliputi kegiatan
perkuliahan bahasa Inggris, dosen pengampu dan mahasiswa peserta perkuliahan, dan
dokumen yang terkait dengan kegiatan perkuliahan. Data dianalisis dengan
menggunakan kerangka analisis genre dalam perspektif Linguistik Sistemik Fungsional
(Sydney School), khususnya model genre Martin (1992) dan realisasi makna
metafungsional Halliday & Matthiessen (2004). Tahapan analisis data dilakukan dengan
menggunakan model analisis etnografis Spradley (1980).  
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan genre perkuliahan bahasa Inggris
dalam mencapai tujuan sosialnya, yaitu membuat mahasiswa memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan sikap berkenaan dengan materi perkuliahan, meliputi Tahap Orientasi
^ Tahap Diskusi ^ Tahap Penutup. Tahap Orientasi dilakukan melalui beberapa langkah
kegiatan perkuliahan secara berurutan, yaitu Salam Pembuka ^ Membangun Relasi
Sosial dengan Mahasiswa ^ Pemeriksaan Administrasi Perkuliahan ^ Tinjauan Mata
Kuliah Sebelumnya ^ Penentuan Rencana Kegiatan Perkuliahan ^ Pemeriksaan Tugas
Pertemuan Sebelumnya ^ Kesimpulan Tugas ^ Pernyataan Kegiatan Perkuliahan ^
Pernyataan Tujuan Perkuliahan. Selanjutnya Tahap Diskusi dilakukan melalui beberapa
langkah kegiatan perkuliahan secara berurutan, yaitu: Penjelasan Konsep/Teori ^
Pemberian Contoh ^ Pemeriksaan Pemahaman Mahasiswa ^ Kesimpulan Konsep/Teori
^ Pemberian Latihan ^ Pengerjaan Latihan ^ Monitoring Latihan ^ Pemeriksaan Latihan
^ Kesimpulan Pokok Perkuliahan. Dan Tahap Penutup dilakukan melalui beberapa
langkah kegiatan perkuliahan secara berurutan, yaitu: Rangkuman ^ Umpan Balik ^
Pemberian Tugas ^ Tindak Lanjut ^ Salam Penutup.
Realisasi leksikogramatika makna metafungsional pada GPBI adalah sebagai
berikut: (1) secara eksperiensial, proses yang digambarkan pada GPBI didominasi oleh
proses relasional, proses material, dan proses mental, dengan melibatkan partisipan
manusia (dosen dan mahasiswa) dan partisipan non-manusia (konsep, teori, fakta yang
dibahas), serta sirkumstansi tempat dan waktu; (2) secara interpersonal, klausa yang
digunakan pada GPBI didominasi oleh klausa Deklaratif, klausa Interogatif, dan klausa
Imperatif; dan (3) secara tekstual, Tema yang digunakan pada GPBI didominasi oleh
Tema Topikal Takbermarkah, Tema Interpersonal Kata Tanya Wh-, dan Tema Tekstual
Struktural.
Alasan terjadinya realisasi leksikogramatika makna eksperiensial, makna
interpersonal, dan makna tekstual pada GPBI adalah sebagai berikut: (1) dominasi
penggunaan proses relasional pada GPBI karena pokok pembahasan GPBI adalah
materi keilmuaan bahasa Inggris yang secara Transitivitas digambarkan sebagai relasi
antara suatu konsep/teori/fakta dengan definisi atau penjelasannya. Selain itu, proses
material juga digunakan untuk menggambarkan aktivitas fisik yang dilakukan oleh
dosen dan mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan, dan proses mental
digunakan untuk menggambarkan aktivitas pikir mahasiswa dalam memahami konsep
atau teori yang menjadi pokok pembahasan perkuliahan; (2) dominasi penggunaan
klausa Deklaratif pada GPBI karena perkuliahan menggunakan metode pembelajaran
yang berpusat kepada dosen (teacher-centered learning), yang menempatkan dosen
sebagai orang ahli (expert) dan mahasiswa sebagai orang baru (novice), sehingga dosen
lebih dominan dalam memberi informasi tentang konsep/teori/fakta yang menjadi pokok
materi perkuliahan. Klausa Interogatif juga digunakan untuk mengetahui apakah
konsep/teori yang dipelajari dalam perkuliahan dipahami oleh mahasiswa. Klausa
Imperatif digunakan untuk meminta mahasiswa melakukan suatu tindakan dalam rangka
memahami materi perkuliahan; dan (3) dominasi Tema Topikal Takbermarkah pada
GPBI karena dalam penjelasan materi perkuliahan, konsep/teori/fakta yang menjadi
pokok materi perkuliahan difungsikan sebagai Subjek klausa agar mudah dipahami.
Disamping itu, Tema Interpersonal Kata Tanya Wh- juga sering digunakan dalam
klausa Interogatif untuk meyakinkan bahwa mahasiswa memahami materi perkuliahan.
Tema Tekstual Struktural digunakan agar klausa-klausa yang dipakai untuk
menjelaskan materi perkuliahan memiliki kohesi dengan klausa lainnya sehingga
mahasiswa lebih mudah memahaminya.
GPBI yang dikaji dalam penelitian ini merupakan genre makro perkuliahan yang
terbentuk dari beberapa genre mikro, yang termasuk dalam genre faktual, yang terdiri
dari genre mikro: Rekon, Laporan, Deskripsi, Eksplanasi, Eksposisi, dan Prosedur.     

Kata Kunci: genre perkuliahan bahasa Inggris, struktur skematik, makna
metafungsional, wacana pedagogis, linguistik sistemik fungsional

 

 

 

×
Penulis Utama : Sunardi
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : T111108002
Tahun : 2019
Judul : Realisasi Leksikogramatika Genre Perkuliahan Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Asing: Pendekatan Linguistik Sistemik Fungsional
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Pascasarjana - 2019
Program Studi : S-3 Linguistik (Deskriptif)
Kolasi :
Sumber : UNS-Fak. Pascasarjana Prog. Linguistik -T111108002-2019
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Disertasi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. M. Sri Samiati Tarjana,
2. Prof. Dr. Soepomo Poedjosoedarmo,
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.